Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Pancasila menjadi panduan Indonesia dalam mengelola keberagaman saat memberikan kuliah umum di Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat.

"Dalam mengelola keberagamannya, Indonesia memiliki panduan, memiliki ideologi, yaitu Pancasila, unity in diversity yang menginspirasi di setiap sendi-sendi kehidupan termasuk kehidupan bernegara," katanya dalam kuliah umum yang diikuti oleh hampir 500 mahasiswa dan akademisi pada Senin (13/11).

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Sekretariat Presiden di Jakarta pada Selasa, Presiden mengemukakan bahwa perbedaan dan kompetisi tidak akan menimbulkan konflik terbuka yang dapat memicu ketidakstabilan kawasan selama komunikasi dikelola dengan baik.

Dia mengatakan bahwa komunikasi, ruang dialog, kolaborasi, dan kerja sama merupakan faktor kunci dalam upaya mewujudkan stabilitas dan perdamaian di kawasan maupun di dunia.

Presiden menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk membangun kerja sama dengan semua negara dan menyatakan sikap tidak berpihak pada kekuatan manapun kecuali dalam urusan perdamaian dan kemanusiaan.

"Itulah prinsip yang kami bawa di keketuaan Indonesia di G20 dan ASEAN, yang dijalankan dalam situasi dunia yang terbelah dengan rivalitas yang sangat tajam dan geopolitik yang memanas," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa solidaritas dan kepemimpinan global adalah kunci untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi akibat konflik Israel dan Palestina maupun perang Rusia dengan Ukraina.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan kita harus tunaikan tanggung jawab ini sekarang juga," katanya.

Setelah memberikan kuliah umum di Georgetown University, Presiden menuju ke Masjid Yarrow Mamout yang berada di lingkungan kampus untuk melaksanakan shalat asar.



Baca juga: Presiden Jokowi: RI akan lindungi WNI, termasuk RS Indonesia di Gaza

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023