Negara (Antara Bali) - Gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob membuat lima tanggul di Desa Tuwed, Kabupaten Jembrana jebol sehingga air laut merendam sedikitnya 10 hektare sawah.
"Sebanyak 15 KK juga terisolir karena jalan ke rumah mereka terendam air laut. Jebolnya tanggul itu juga membuat tiga tambak terendam, dan udang yang siap panen hanyut," kata Kepala Desa atau Perbekel Tuwed, Ketut Suarna, Kamis.
Menurut Suarna, tanggul itu sengaja dibuat agar air laut tidak menggenangi areal persawahan, tambak hingga rumah warga.
Akibat bencana ini, selain pengusaha tambak yang rugi puluhan juta rupiah, petani juga menderita kerugian yang tidak sedikit karena padi yang baru mereka tanam 3 hingga 5 hari sebelumnya mati.
"Kalau sudah terendam air laut, apalagi dalam waktu yang cukup lama, padi pasti mati. Petani harus menanam ulang, dan mengeluarkan modal lagi," ujar Suarna.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sebanyak 15 KK juga terisolir karena jalan ke rumah mereka terendam air laut. Jebolnya tanggul itu juga membuat tiga tambak terendam, dan udang yang siap panen hanyut," kata Kepala Desa atau Perbekel Tuwed, Ketut Suarna, Kamis.
Menurut Suarna, tanggul itu sengaja dibuat agar air laut tidak menggenangi areal persawahan, tambak hingga rumah warga.
Akibat bencana ini, selain pengusaha tambak yang rugi puluhan juta rupiah, petani juga menderita kerugian yang tidak sedikit karena padi yang baru mereka tanam 3 hingga 5 hari sebelumnya mati.
"Kalau sudah terendam air laut, apalagi dalam waktu yang cukup lama, padi pasti mati. Petani harus menanam ulang, dan mengeluarkan modal lagi," ujar Suarna.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013