Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis menegaskan “tidak ada kemungkinan” gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Tidak ada. Tak mungkin," kata Biden menanggapi pertanyaan seputar rencana gencatan senjata saat meninggalkan Gedung Putih menuju Negara Bagian Illinois.
Ketika ditanya apakah ia memiliki informasi terkini mengenai pembebasan sandera, Biden mengaku "masih optimis".
“Kami tidak akan berhenti sampai kami membebaskan mereka,” kata Biden ketika ditanya pesan untuk keluarga sandera.
Baca juga: Kemenlu tegaskan RS Indonesia di Gaza dibangun untuk tujuan kemanusiaan
Pernyataan Biden disampaikan beberapa jam setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengumumkan Israel setuju memberlakukan jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di bagian utara kantong Palestina yang dikepung itu.
Jeda kemanusiaan itu akan membuat bantuan kemanusiaan bisa masuk ke wilayah tersebut sekaligus membuat warga Palestina bisa keluar dari bahaya, kata Kirby.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 10.000 warga sipil, termasuk 4.400 lebih anak, terbunuh akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Sementara itu, hampir 1.600 orang Israel tewas dalam konflik tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia kirim penjernih air hingga obat untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Tidak ada. Tak mungkin," kata Biden menanggapi pertanyaan seputar rencana gencatan senjata saat meninggalkan Gedung Putih menuju Negara Bagian Illinois.
Ketika ditanya apakah ia memiliki informasi terkini mengenai pembebasan sandera, Biden mengaku "masih optimis".
“Kami tidak akan berhenti sampai kami membebaskan mereka,” kata Biden ketika ditanya pesan untuk keluarga sandera.
Baca juga: Kemenlu tegaskan RS Indonesia di Gaza dibangun untuk tujuan kemanusiaan
Pernyataan Biden disampaikan beberapa jam setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengumumkan Israel setuju memberlakukan jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di bagian utara kantong Palestina yang dikepung itu.
Jeda kemanusiaan itu akan membuat bantuan kemanusiaan bisa masuk ke wilayah tersebut sekaligus membuat warga Palestina bisa keluar dari bahaya, kata Kirby.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 10.000 warga sipil, termasuk 4.400 lebih anak, terbunuh akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Sementara itu, hampir 1.600 orang Israel tewas dalam konflik tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia kirim penjernih air hingga obat untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023