Ajang Piala Dunia U-17 2023 Indonesia mulai 10 November sampai 2 Desember nanti, yang dikenal sebagai kejuaraan yang akan melahirkan bintang-bintang sepak bola dari berbagai negara itu, kini tinggal menghitung hari.
Indonesia sebagai tuan rumah akan menjadi saksi munculnya bintang-bintang sepak bola yang mungkin akan bersinar dan dikenal namanya dalam kurun waktu kurang lebih tiga sampai lima tahun mendatang.
Memasuki edisi ke-19, Piala Dunia U-17 sebelumnya telah banyak memunculkan bintang-bintang sepak bola mulai Toni Kroos, Neymar, hingga Phil Foden.
Berikut 13 bintang sepak bola yang pernah meramaikan Piala Dunia U-17:
Neymar
Pencetak gol terbanyak Brasil saat ini, Neymar pernah menginjakkan kakinya di Piala Dunia U-17, tepatnya edisi 2009 di Nigeria. Saat itu, Neymar mencetak satu gol dari tiga laga yang dimana torehannya itu gagal membawa Brasil lolos dari babak penyisihan grup karena hanya menempati peringkat ketiga.
Uniknya, bakat Neymar mulai tercium masyarakat Brasil pada gelaran itu. Pada Piala Dunia 2010, sebanyak 14.000 masyarakat Brasil menandatangani petisi agar Neymar dapat membela tim senior Brasil. Namun, pelatih saat itu, Dunga memilih tidak memasukkan Neymar.
Alisson Becker
Piala Dunia U-17 2009 adalah panggung yang pernah diikuti kiper andalan Liverpool, Alisson Becker. Saat itu, sayangnya pentas Alisson di kejuaraan dunia tersebut tidak berbuah manis karena ia gagal mencatatkan clean sheet.
Fakta menariknya, kini Alisson adalah menjadi penjaga gawang pertama yang mencetak gol kemenangan bagi Liverpool. Tepatnya pada Mei 2021, ia mencetak gol sundulan dramatis ke gawang West Bromwich Albion dan gol itu turut mengantarkan The Reds berlaga ke Liga Champions di musim setelahnya.
Casemiro
Selain Neymar dan Alisson yang menghuni skuad Brasil U-17 pada Piala Dunia U-17 2009, ada juga nama Casemiro, gelandang yang kini memperkuat Manchester United.
Pada gelaran itu, Casemiro tampil dua kali dari tiga laga Brasil di penyisihan grup. Ia gagal mengantarkan Brasil lolos dari babak penyisihan grup. Namun, kekecewaan itu terbayarkan dengan tuntas ketika ia menjadi skuad Brasil menjuarai Piala Dunia U-20 2011 Kolombia.
Marquinhos
Tidak seperti tiga pemain Brasil yang membela negaranya di Piala Dunia U-17 2009, Marquinhos menjadi skuad Brasil yang tampil lebih baik di Piala Dunia U-17 edisi 2011.
Bermain di jantung lini bertahan, Marquinhos membawa Brasil mencapai finis sebagai peringkat empat setelah dikalahkan Jerman dengan skor 3-4.
Seusai Piala Dunia U-17 2011, Marquinhos lalu bergabung dengan AS Roma sebelum semusim kemudian pindah ke Paris Saint-Germain, tim yang ia perkuat sampai saat ini.
Toni Kroos
Gelandang yang bermain untuk Real Madrid itu pernah merasakan atmosfir Piala Dunia U-17 2007 saat mengantarkan negaranya Jerman meraih posisi ketiga. Saat itu, nama Kroos mendunia setelah ia meraih penghargaan Bola Emas atau pemain terbaik.
Prestasi Kroos lalu berlanjut pada ajang Piala Dunia 2014 dimana dengan empat assistnya, ia mengantarkan Negeri Panzer menjuarai Piala Dunia keempat kalinya.
Mario Gotze
Di tempat lain pada Piala Dunia U-17 2009, ada gebrakan Mario Gotze yang mampu mencetak tiga gol. Namun, sayangnya torehan tiga gol itu gagal membawa Jerman melangkah lebih jauh dari babak 16 besar setelah disingkirkan juara dunia saat itu, Swiss.
Lima tahun kemudian, Gotze menjadi pencetak gol penentu sebagai pemain pengganti untuk membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.
Marc-Andre ter Stegen
Marc-Andre ter Stegen mnejadi kiper Jerman pada edisi Piala Dunia U-17 2009, edisi kejuaraan dunia antara bibit sepak bola muda yang mengecewakan bagi Negeri Panzer karena tidak lolos dari babak 16 besar.
Kini, Ter Stegen adalah kiper dengan rekor clean sheet baru di Liga Spanyol setelah mencatatkan nirbobol sebanyak 26 kali di musim 2022/2023.
Son Heung-min
Son Heung-min membantu Korea Selatan menjadi delapan terbaik Piala Dunia U-17 2009 Nigeria. Pemain yang kini membela Tottenham Hotspur itu kini menjadi pencetak gol tertinggi dari pemain Asia di Liga Inggris.
Victor Osimhen
Striker milik SSC Napoli itu menjadi tulang punggung Nigeria dalam meraih gelar juara Piala Dunia U-17 2015. Saat itu, Victor Osimhen mencetak 10 gol dan menjadi pencetak gol turnamen.
Trent Alexander-Arnold
Wakil kapten Liverpool FC, Trent-Alexander Arnold hanya tampil sekali bersama Inggris pada Piala Dunia U-17 2015 dimana saat itu The Three Lions tampil buruk karena harus tersingkir di babak penyisihan grup.
Meski gagal tampil gemilang di skuad muda Inggris, di tahun-tahun berikutnya, Arnold memetik kesuksesan bersama klubnya, Liverpool dengan trofi-trofi bergengsi seperti Liga Inggris dan Liga Champions.
Phil Foden
Phil Foden tampil gemilang pada Piala Dunia U-17 2017. Dua gol dari pemain Manchester City itu membawa kemenangan dengan skor 5-2 atas Spanyol pada laga final.
Selain membawa negaranya juara, Foden saat itu juga dianugerahi sebagai pemain terbaik turnamen tersebut.
Aurelien Tchouameni
Aurelien Tchouameni juga menjadi pemain yang meramaikan Piala Dunia U-17 2017. Bersama Prancis, gelandang Real Madrid itu membawa negaranya hingga babak 16 besar sebelum ditaklukkan finalis Spanyol.
Pedri
Salah satu gelandang terbaik Spanyol saat ini, Pedri pernah merasakan ketatnya Piala Dunia U-17 2019. Saat itu, pesepal bola yang kini berusia 20 tahun itu tampil menonjol saat membawa negaranya sampai babak perempat final.
Baca juga: Pemain muda Bali United jadi timnas Piala Dunia U-17
Baca juga: Erick Thohir yakin dengan pilihan komposisi pemain Timnas U17
Baca juga: Lima negara peserta Piala Dunia U-17 pilih Bali untuk lokasi latihan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Indonesia sebagai tuan rumah akan menjadi saksi munculnya bintang-bintang sepak bola yang mungkin akan bersinar dan dikenal namanya dalam kurun waktu kurang lebih tiga sampai lima tahun mendatang.
Memasuki edisi ke-19, Piala Dunia U-17 sebelumnya telah banyak memunculkan bintang-bintang sepak bola mulai Toni Kroos, Neymar, hingga Phil Foden.
Berikut 13 bintang sepak bola yang pernah meramaikan Piala Dunia U-17:
Neymar
Pencetak gol terbanyak Brasil saat ini, Neymar pernah menginjakkan kakinya di Piala Dunia U-17, tepatnya edisi 2009 di Nigeria. Saat itu, Neymar mencetak satu gol dari tiga laga yang dimana torehannya itu gagal membawa Brasil lolos dari babak penyisihan grup karena hanya menempati peringkat ketiga.
Uniknya, bakat Neymar mulai tercium masyarakat Brasil pada gelaran itu. Pada Piala Dunia 2010, sebanyak 14.000 masyarakat Brasil menandatangani petisi agar Neymar dapat membela tim senior Brasil. Namun, pelatih saat itu, Dunga memilih tidak memasukkan Neymar.
Alisson Becker
Piala Dunia U-17 2009 adalah panggung yang pernah diikuti kiper andalan Liverpool, Alisson Becker. Saat itu, sayangnya pentas Alisson di kejuaraan dunia tersebut tidak berbuah manis karena ia gagal mencatatkan clean sheet.
Fakta menariknya, kini Alisson adalah menjadi penjaga gawang pertama yang mencetak gol kemenangan bagi Liverpool. Tepatnya pada Mei 2021, ia mencetak gol sundulan dramatis ke gawang West Bromwich Albion dan gol itu turut mengantarkan The Reds berlaga ke Liga Champions di musim setelahnya.
Casemiro
Selain Neymar dan Alisson yang menghuni skuad Brasil U-17 pada Piala Dunia U-17 2009, ada juga nama Casemiro, gelandang yang kini memperkuat Manchester United.
Pada gelaran itu, Casemiro tampil dua kali dari tiga laga Brasil di penyisihan grup. Ia gagal mengantarkan Brasil lolos dari babak penyisihan grup. Namun, kekecewaan itu terbayarkan dengan tuntas ketika ia menjadi skuad Brasil menjuarai Piala Dunia U-20 2011 Kolombia.
Marquinhos
Tidak seperti tiga pemain Brasil yang membela negaranya di Piala Dunia U-17 2009, Marquinhos menjadi skuad Brasil yang tampil lebih baik di Piala Dunia U-17 edisi 2011.
Bermain di jantung lini bertahan, Marquinhos membawa Brasil mencapai finis sebagai peringkat empat setelah dikalahkan Jerman dengan skor 3-4.
Seusai Piala Dunia U-17 2011, Marquinhos lalu bergabung dengan AS Roma sebelum semusim kemudian pindah ke Paris Saint-Germain, tim yang ia perkuat sampai saat ini.
Toni Kroos
Gelandang yang bermain untuk Real Madrid itu pernah merasakan atmosfir Piala Dunia U-17 2007 saat mengantarkan negaranya Jerman meraih posisi ketiga. Saat itu, nama Kroos mendunia setelah ia meraih penghargaan Bola Emas atau pemain terbaik.
Prestasi Kroos lalu berlanjut pada ajang Piala Dunia 2014 dimana dengan empat assistnya, ia mengantarkan Negeri Panzer menjuarai Piala Dunia keempat kalinya.
Mario Gotze
Di tempat lain pada Piala Dunia U-17 2009, ada gebrakan Mario Gotze yang mampu mencetak tiga gol. Namun, sayangnya torehan tiga gol itu gagal membawa Jerman melangkah lebih jauh dari babak 16 besar setelah disingkirkan juara dunia saat itu, Swiss.
Lima tahun kemudian, Gotze menjadi pencetak gol penentu sebagai pemain pengganti untuk membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.
Marc-Andre ter Stegen
Marc-Andre ter Stegen mnejadi kiper Jerman pada edisi Piala Dunia U-17 2009, edisi kejuaraan dunia antara bibit sepak bola muda yang mengecewakan bagi Negeri Panzer karena tidak lolos dari babak 16 besar.
Kini, Ter Stegen adalah kiper dengan rekor clean sheet baru di Liga Spanyol setelah mencatatkan nirbobol sebanyak 26 kali di musim 2022/2023.
Son Heung-min
Son Heung-min membantu Korea Selatan menjadi delapan terbaik Piala Dunia U-17 2009 Nigeria. Pemain yang kini membela Tottenham Hotspur itu kini menjadi pencetak gol tertinggi dari pemain Asia di Liga Inggris.
Victor Osimhen
Striker milik SSC Napoli itu menjadi tulang punggung Nigeria dalam meraih gelar juara Piala Dunia U-17 2015. Saat itu, Victor Osimhen mencetak 10 gol dan menjadi pencetak gol turnamen.
Trent Alexander-Arnold
Wakil kapten Liverpool FC, Trent-Alexander Arnold hanya tampil sekali bersama Inggris pada Piala Dunia U-17 2015 dimana saat itu The Three Lions tampil buruk karena harus tersingkir di babak penyisihan grup.
Meski gagal tampil gemilang di skuad muda Inggris, di tahun-tahun berikutnya, Arnold memetik kesuksesan bersama klubnya, Liverpool dengan trofi-trofi bergengsi seperti Liga Inggris dan Liga Champions.
Phil Foden
Phil Foden tampil gemilang pada Piala Dunia U-17 2017. Dua gol dari pemain Manchester City itu membawa kemenangan dengan skor 5-2 atas Spanyol pada laga final.
Selain membawa negaranya juara, Foden saat itu juga dianugerahi sebagai pemain terbaik turnamen tersebut.
Aurelien Tchouameni
Aurelien Tchouameni juga menjadi pemain yang meramaikan Piala Dunia U-17 2017. Bersama Prancis, gelandang Real Madrid itu membawa negaranya hingga babak 16 besar sebelum ditaklukkan finalis Spanyol.
Pedri
Salah satu gelandang terbaik Spanyol saat ini, Pedri pernah merasakan ketatnya Piala Dunia U-17 2019. Saat itu, pesepal bola yang kini berusia 20 tahun itu tampil menonjol saat membawa negaranya sampai babak perempat final.
Baca juga: Pemain muda Bali United jadi timnas Piala Dunia U-17
Baca juga: Erick Thohir yakin dengan pilihan komposisi pemain Timnas U17
Baca juga: Lima negara peserta Piala Dunia U-17 pilih Bali untuk lokasi latihan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023