Jakarta (Antara Bali) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana terus mengintensifkan kampanye "tunda usia nikah" atau pendewasaam usia perkawinan serta penurunan fertilitas usia muda kepada para remaja di Tanah Air.

"Kami mengajak para remaja di Tanah Air untuk tidak menikah muda dan menyelesaikan pendidikannya terlebih dulu," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan pada acara "Genre Goes to School" di SMA Yayasan Perguruan Cikini yang digagas oleh BKKBN.

Sudibyo menjelaskan, wanita yang menikah pada usia dini atau masih sangat muda akan memperpanjang masa reproduksi sehingga kemungkinan memiliki anak lebih dari dua sangat besar.

"Sementara BKKBN terus mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa lebih baik memiliki anak maksimal dua guna mengendalikan jumlah penduduk di Tanah Air," katanya.

Sudibyo juga mengatakan bahwa masih banyak remaja di Tanah Air yang menikah pada usia yang masih sangat muda. "Karena itu kami mengintensifkan kampanye ke sekolah-sekolah, kampus, pesantren hingga ke organisasi kepemudaan," katanya.

Dia menjelaskan, Genre Goes to School juga mengajak remaja untuk menjauhi seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS. Program tersebut dinilai berhasil menyosialisasikan KB dan kependudukan kepada remaja di sejumlah wilayah. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013