Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Klungkung, Bali, periode 2024-2029 mengantisipasi rendahnya minat pelamar menjadi komisioner dengan mendatangi masyarakat yang memenuhi syarat melamar lewat sosialisasi tatap muka.

“Ini bagian dari kita melihat bagaimana tahun-tahun sebelumnya, kita nilai Klungkung minatnya lebih rendah daripada kabupaten lain, sehingga butuh terobosan,” kata Ketua Timsel Calon Anggota KPU Klungkung I Made Abdi Negara di Denpasar, Kamis.

Inovasi tatap muka ini digelar pada masa-masa pengumuman yaitu 11 Oktober 2023 pukul 10.00 Wita di Balai Budaya Klungkung, dengan tujuan agar semakin banyak masyarakat yang mendapat informasi tentang seleksi, termasuk meminimalkan kesalahan persyaratan yang disiapkan calon.

Menurut Abdi, jika sosialisasi dilaksanakan dengan tatap muka maka akan mendapat hasil yang lebih daripada hanya sekadar pengumuman, apalagi sasaran peserta yang diundang sesuai dengan persyaratan seperti usia di atas 30 tahun dan profesional.

“Kepentingan kita meminimalkan adanya kesalahan interpretasi, sehingga dalam syarat sesuai dengan yang disetor pelamar. Sasaran kita menyasar masyarakat tapi dalam kategori yang sesuai kriteria contoh dari umur 30 tahun tentu kami tidak akan mengundang siswa SMA, yang kami undang teman-teman di fase profesional,” ujarnya.

Timsel Calon Anggota KPU Klungkung akan mengumpulkan mereka yang tergabung dalam organisasi-organisasi kepemudaan dan profesi, seperti contohnya KNPI, kemudian turut mengundang badan adhoc KPU yaitu jajaran PPK dan PPD, juga para kepala desa dan lurah.

Adapun tujuan mengundang pimpinan di lingkup desa/lurah itu untuk secara khusus meminta mereka menyampaikan ke wilayah masing-masing mengenai pendaftaran ini, khususnya ke wilayah yang jauh dari jangkauan yaitu Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan karena Klungkung satu-satunya kabupaten di Bali yang memiliki kepulauan terpisah.

Proses seleksi calon anggota KPU Klungkung sendiri berlangsung terpisah dari kabupaten/kota se-Bali lainnya, di mana tahapan pengumuman baru dimulai hari ini sampai 11 Oktober, sementara pendaftarannya dimulai hari ini hingga 16 Oktober 2023.

Seperti mekanisme umumnya, para calon akan melalui seleksi administrasi, tes tulis (CAT) dan tes psikologi, dan terakhir tes kesehatan dan wawancara, untuk kemudian diperoleh 10 besar kandidat dan menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

Karena seleksi KPU dan Bawaslu se-Bali telah berakhir, proses pencalonan KPU Klungkung sesungguhnya memberi kesempatan bagi mereka yang belum beruntung untuk mencoba seleksi ini, namun timsel menegaskan bahwa perlu menyerahkan berkas sesuai syarat, seperti perihal domisili yang ditandai dengan KTP elektronik.

Tim seleksi yang terdiri dari I Made Abdi Negara, I Wayan Widyardana Putra, Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, I Gusti Putu Wargita, dan Moh Fuadi, yaitu mantan penyelenggara, akademisi, dan profesional ini memastikan proses pencalonan akan berjalan sesuai ketentuan.

Berkaca dari skandal Bawaslu Badung yang memiliki identitas ganda, timsel kali ini tak ingin kecolongan dan siap berkomitmen menjalani proses dibantu dengan tanggapan-tanggapan dari masyarakat.

“Artinya kita sudah siap untuk melaksanakan proses ini sesuai ketentuan, karena disini juga ada peran masyarakat, silakan peran masyarakat bisa dilaksanakan misalnya memberi tanggapan terhadap calon-calon, itu menjadi jaminan,” tutup Abdi.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023