Denpasar (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar mengkremasi 11 jenazah telantar di Krematorium Kertha Semadi, Jimbaran, Kabupaten Badung.
"Kami mengkremasi 11 jenazah dan orok yang telantar. Kami sebelumnya telah mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian dan Dinas Sosial," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat RSUP Sanglah, Kadek Nariyantha dihubungi di Denpasar, Senin.
Menurut dia, jenazah tersebut hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang mengambil dan telah lama berada di kamar jenazah rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu.
Selain itu ada pula tiga jenazah berjenis kelamin laki-laki yang tidak diketahui identitasnya yang ditemukan di beberapa lokasi seperti di Payangan Gianyar dan Pantai Kuta.
Sedangkan jenazah lainnya di antaranya diketahui bernama Johanes, Petrus Kim Selim, Bastian, bayi, dan dua orok yang ditemukan di Jalan Patih Jelantik Kuta dan Pantai Kuta.
Sedangkan untuk bayi Ari Ester, karena salah satu kembarannya masih hidup, pihak rumah sakit, kata Nariyantha, telah melakukan upacara adat sebelum dikremasi.
"Kembarannya yang masih dihidup sudah ada yang mengadopsi," katanya. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami mengkremasi 11 jenazah dan orok yang telantar. Kami sebelumnya telah mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian dan Dinas Sosial," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat RSUP Sanglah, Kadek Nariyantha dihubungi di Denpasar, Senin.
Menurut dia, jenazah tersebut hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang mengambil dan telah lama berada di kamar jenazah rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu.
Selain itu ada pula tiga jenazah berjenis kelamin laki-laki yang tidak diketahui identitasnya yang ditemukan di beberapa lokasi seperti di Payangan Gianyar dan Pantai Kuta.
Sedangkan jenazah lainnya di antaranya diketahui bernama Johanes, Petrus Kim Selim, Bastian, bayi, dan dua orok yang ditemukan di Jalan Patih Jelantik Kuta dan Pantai Kuta.
Sedangkan untuk bayi Ari Ester, karena salah satu kembarannya masih hidup, pihak rumah sakit, kata Nariyantha, telah melakukan upacara adat sebelum dikremasi.
"Kembarannya yang masih dihidup sudah ada yang mengadopsi," katanya. (DWA/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013