Jakarta (Antara Bali) - Staf Khusus Presiden Heru Lelono mengimbau masyarakat untuk tidak membandingkan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Kalau para pemimpin menyapa dan mengunjungi rakyatnya, itu sudah menjadi bagian dari tugas dan kewajiban mereka," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu.

Heru juga menyayangkan pemberitaan media yang seolah mengadu kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. "Apa yg dilakukan Presiden SBY ataupun Gubernur Jokowi sepantasnya diikuti oleh seluruh pemimpin yang mencakup semua tingkatan di negeri ini," katanya.

Menurut dia, banyak kesamaan yang ditemukan antara SBY dan Jokowi. "Tak terhitung Presiden SBY mengunjungi rakyat secara langsung, baik melalui safari Ramadhan, kunjungan kerja maupun ke daerah bencana seperti Aceh, Yogyakarta, Papua, Miangas, dan hampir seluruh wilayah di tanah air," katanya.

Dia mengatakan Jokowi juga melakukan hal yang sama baik itu di Solo ketika dia menjabat sebagai wali kota, maupun di Jakarta dalam tiga bulan terakhir ini, seperti "blusukan" (menelusuri -red) ke sungai-sungai, pasar tradisional ataupun ke perkampungan kumuh.

Heru menegaskan setiap pemimpin mempunyai tugas dan kewajiban sesuai dengan tingkatannya. "Turunnya para pemimpin ke daerah tertentu, tentunya ingin mengetahui secara langsung hasil kebijakan yang dicanangkan, sehingga bisa dilakukan berbagai penyempurnaan. Itulah persamaan dan perbedaan antara SBY dan Jokowi," katanya.

Dia mengatakan kedua pemimpin tersebut menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing. "Karena itu, semua pihak perlu menyikapi ini dengan bijak dan tidak perlu mempertentangkannya," katanya. (*/DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013