Boyolali (Antara Bali) - Warga Dukuh Kebakan, Desa Methuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengikuti upacara ritual "Saparan" (kalender Jawa) di sumber air Sendang Waluyo Jati di desa setempat, Kamis, memohon agar tetap lestari.

Upacara ritual yang diikuti ratusan warga Methuk tersebut, dengan sejumlah sesaji berupa hasil bumi desa setempat yang sebelumnya diarak keliling kampung menuju Sendang Waluyo Jati untuk berdoa bersama.

Tomo salah satu sesepuh Desa Methuk mengatakan, ritual Saparan tersebut dilakukan setahun sekali setiap memasuki bulan Sapar menurut kalender Jawa dengan tujuan agar warga diberikan keselamatan dan mata air di desa ini tetap mengalir untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Menurut Tomo, sesaji berupa makanan tradisional hasil bumi warga setempat seperti yang pikul keliling kampung kemudian berkumpul di Sendang Waluyo Jati untuk doa bersama.

Tokoh masyarakat setempat lainnya, Warjono (50) mengatakan, selain digelar dengan tujuan bersih desa, dalam ritual tersebut warga sekaligus memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar air yang keluar mata air tetap lestari dan terus mengalir.

Menurut dia, doa bersama yang dipusatkan di Sendang Waluyo Jati ini, warga berharap agar sumber air di desa setempat tetap mengalir dengan lancar.

Ia mengatakan, di daerahnya ada lima sumber air, yakni Tulakan, Gambiran, Ngebak, Kaluwihan, dan Waluyo Jati yang lokasinya saling berdekatan. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013