Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta meminta masyarakat memanfaatkan program subsidi Rp7 juta dari pemerintah untuk pembelian sepeda motor listrik.
“Saya sebetulnya melihat ini bukan subsidi tapi insentif untuk masyarakat menggunakan kendaraan listrik, jadi segera beli mumpung ada sekarang. Bagus kesempatan ini, belum tentu selama lamanya ada insentif seperti ini,” katanya di Denpasar, Senin.
Ia memastikan bahwa segala infrastruktur pendukung sepeda motor listrik telah tersedia di Bali, sehingga ia berharap ada lonjakan pembeli setelah Kementerian Perindustrian RI memperluas penerima subsidi untuk umum sejak 28 Agustus 2023.
“Sudah (kesiapan infrastruktur) kita sudah mendukung, dari PLN sudah support, dan secara kelembagaan (Pemprov Bali) juga kita sudah support untuk yang teregistrasi ya kalau yang tidak teregistrasi ini kita coba kejar yaitu sepeda, kalau sepeda listrik belum tertangani dengan baik,” ujarnya.
Samsi menyebut, tak ada masalah terkait infrastruktur pengisian daya, apalagi saat ini pengisian daya dapat dilakukan di rumah dan baterai swab yang bisa jadi pilihan.
Baca juga: Pemerintah sediakan tiga bengkel konversi motor listrik di Bali
Sementara untuk SPKLU saat ini jumlah stasiunnya mencapai 57 unit tersebar di Bali, di mana semua ini juga dilakukan guna mendukung Rencana Aksi Daerah Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di Pulau Dewata.
“Untuk pengisian daya tidak ada masalah kalau sepeda motor, SPKLU kita sudah tersedia hampir seluruh kota, jalan tidak ada masalah, dan bengkelnya nah ini manufaktur kita harapkan untuk segera mempersiapkan,” kata Samsi.
Untuk bengkel kendaraan listrik ia menyebut saat ini jumlahnya masih sedikit, yaitu dua bengkel tersertifikasi dari Electric Wheels dan Volto, sehingga Dishub Bali mendorong pertumbuhan bengkel lainnya sembari memupuk ilmu ini ke siswa-siswa SMK.
Meski ada potensi lonjakan pembeli sepeda motor listrik, Samsi tetap menaruh target yang sesuai rencana aksi daerah yaitu 140 ribu unit hingga 2026.
“Tidak ada (perubahan target) kita tetap di target mengikuti rancangan aksi daerah. Kalau kemarin yang tercatat itu (pengguna sepeda motor listrik) masih 3,5 ribu pada kuartal kedua (2023),” ujarnya.
Selain meminta masyarakat, Dishub Bali juga hendak mengingatkan organisasi perangkat daerah lainnya agar menggunakan kendaraan listrik, apalagi arahan ini telah disampaikan Gubernur Wayan Koster sebelumnya.
Baca juga: Kementerian ESDM promosikan program konversi motor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Saya sebetulnya melihat ini bukan subsidi tapi insentif untuk masyarakat menggunakan kendaraan listrik, jadi segera beli mumpung ada sekarang. Bagus kesempatan ini, belum tentu selama lamanya ada insentif seperti ini,” katanya di Denpasar, Senin.
Ia memastikan bahwa segala infrastruktur pendukung sepeda motor listrik telah tersedia di Bali, sehingga ia berharap ada lonjakan pembeli setelah Kementerian Perindustrian RI memperluas penerima subsidi untuk umum sejak 28 Agustus 2023.
“Sudah (kesiapan infrastruktur) kita sudah mendukung, dari PLN sudah support, dan secara kelembagaan (Pemprov Bali) juga kita sudah support untuk yang teregistrasi ya kalau yang tidak teregistrasi ini kita coba kejar yaitu sepeda, kalau sepeda listrik belum tertangani dengan baik,” ujarnya.
Samsi menyebut, tak ada masalah terkait infrastruktur pengisian daya, apalagi saat ini pengisian daya dapat dilakukan di rumah dan baterai swab yang bisa jadi pilihan.
Baca juga: Pemerintah sediakan tiga bengkel konversi motor listrik di Bali
Sementara untuk SPKLU saat ini jumlah stasiunnya mencapai 57 unit tersebar di Bali, di mana semua ini juga dilakukan guna mendukung Rencana Aksi Daerah Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di Pulau Dewata.
“Untuk pengisian daya tidak ada masalah kalau sepeda motor, SPKLU kita sudah tersedia hampir seluruh kota, jalan tidak ada masalah, dan bengkelnya nah ini manufaktur kita harapkan untuk segera mempersiapkan,” kata Samsi.
Untuk bengkel kendaraan listrik ia menyebut saat ini jumlahnya masih sedikit, yaitu dua bengkel tersertifikasi dari Electric Wheels dan Volto, sehingga Dishub Bali mendorong pertumbuhan bengkel lainnya sembari memupuk ilmu ini ke siswa-siswa SMK.
Meski ada potensi lonjakan pembeli sepeda motor listrik, Samsi tetap menaruh target yang sesuai rencana aksi daerah yaitu 140 ribu unit hingga 2026.
“Tidak ada (perubahan target) kita tetap di target mengikuti rancangan aksi daerah. Kalau kemarin yang tercatat itu (pengguna sepeda motor listrik) masih 3,5 ribu pada kuartal kedua (2023),” ujarnya.
Selain meminta masyarakat, Dishub Bali juga hendak mengingatkan organisasi perangkat daerah lainnya agar menggunakan kendaraan listrik, apalagi arahan ini telah disampaikan Gubernur Wayan Koster sebelumnya.
Baca juga: Kementerian ESDM promosikan program konversi motor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023