Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, Bali, terus menggencarkan aksi bersih-bersih sungai dan sekaligus mengedukasi warga agar selalu menjaga perilaku tidak membuang sampah ke aliran sungai.
"Hari ini kami bersinergi dengan Komunitas Pancawara untuk membersihkan Tukad Buaji di Kelurahan Panjer," kata Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kota Denpasar Gandhi Dananjaya Suarka disela-sela aksi bersih sungai di Denpasar, Minggu.
Pihaknya dengan beranggotakan 90 orang personel lapangan yang tersebar di empat kecamatan, setiap harinya bertugas menyusur beberapa lokasi sungai di Kota Denpasar untuk melaksanakan pembersihan.
Dalam aksi bersih sungai, ada lima sistem drainase inti Kota Denpasar yang menjadi fokus yakni Tukad Badung, Tukad Ayung, Tukad Mati, Tukad Niti Mandala dan Tukad Pemogan.
Jenis kegiatan yang dilakukan pada pembersihan sungai meliputi pengambilan sampah dengan jaring sampah, penggelontoran serta juga pengerukan sedimentasi sungai.
Selain pada sistem drainase inti, tambah Gandhi, ada juga sub atau anak-anak sungai lainnya seperti Tukad Punggawa, Tukad Ngenjung, Tukad Buaji dan lainnya yang menjadi perhatian jajaran Tim PUPR.
"Pembersihan pada alur-alur sungai itu perlu secara rutin dilaksanakan karena sungai sungai tersebut adalah pengendali banjir utama (primer) di Kota Denpasar. Selain itu, kami juga melakukan pembersihan pada drainase, baik di sudut kota maupun drainase perumahan sebagai drainase sekunder," ujarnya.
Gandhi berharap gerakan aksi bersih sungai dapat juga didukung dengan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sungai demi mewujudkan Kota Denpasar bersih, lestari, sehat dan berbudaya.
"Tentu kami berharap dukungan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga sungai bersih akan menambah keindahan dan keasrian Kota Denpasar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Hari ini kami bersinergi dengan Komunitas Pancawara untuk membersihkan Tukad Buaji di Kelurahan Panjer," kata Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kota Denpasar Gandhi Dananjaya Suarka disela-sela aksi bersih sungai di Denpasar, Minggu.
Pihaknya dengan beranggotakan 90 orang personel lapangan yang tersebar di empat kecamatan, setiap harinya bertugas menyusur beberapa lokasi sungai di Kota Denpasar untuk melaksanakan pembersihan.
Dalam aksi bersih sungai, ada lima sistem drainase inti Kota Denpasar yang menjadi fokus yakni Tukad Badung, Tukad Ayung, Tukad Mati, Tukad Niti Mandala dan Tukad Pemogan.
Jenis kegiatan yang dilakukan pada pembersihan sungai meliputi pengambilan sampah dengan jaring sampah, penggelontoran serta juga pengerukan sedimentasi sungai.
Selain pada sistem drainase inti, tambah Gandhi, ada juga sub atau anak-anak sungai lainnya seperti Tukad Punggawa, Tukad Ngenjung, Tukad Buaji dan lainnya yang menjadi perhatian jajaran Tim PUPR.
"Pembersihan pada alur-alur sungai itu perlu secara rutin dilaksanakan karena sungai sungai tersebut adalah pengendali banjir utama (primer) di Kota Denpasar. Selain itu, kami juga melakukan pembersihan pada drainase, baik di sudut kota maupun drainase perumahan sebagai drainase sekunder," ujarnya.
Gandhi berharap gerakan aksi bersih sungai dapat juga didukung dengan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sungai demi mewujudkan Kota Denpasar bersih, lestari, sehat dan berbudaya.
"Tentu kami berharap dukungan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga sungai bersih akan menambah keindahan dan keasrian Kota Denpasar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023