Jakarta (Antara Bali) - Bundling atau penggabungan airlines dan hotel berbintang yang ditawarkan dalam satu paket kepada konsumen terbukti menjadi paket wisata terfavorit dan paling diminati wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang 2012.
"Selama 2012 bisnis perjalanan dan wisata di Indonesia umumnya meliputi gabungan dari usaha jasa khususnya jasa penerbangan dan hotel," kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), M. Faried, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, model produk gabungan itu terbukti menjadi paket wisata yang paling banyak digunakan oleh wisnus.
Menurut dia, hal itu semakin didukung dengan kemudahan integrasi bisnis berbasis komputer melalui computer reservation system.
"Dengan computer reservation system menjadikan gabungan usaha penerbangan dan hotel berbintang saling terkait sedemikian rupa sehingga pemesanan paket wisata semakin mudah," katanya.
Pihaknya mencatat, jumlah akomodasi yang sudah terklasifikasi sejak 2011 sebanyak 17.112 hotel dengan kapasitas 427.820 kamar. Jumlah itu terinci; hotel berbintang 1.688 hotel (9,9 persen) kapasitas 165.275 kamar (38,6 persen) dan hotel nonbintang 15.424 hotel kapasitas 262.545 kamar.
Distribusi akomodasi menempatkan Jawa sebagai lokasi hotel terbanyak mencapai 8.275 hotel (48,36 persen) berkapasitas 219.081 kamar (51,21 persen), jumlah itu diikuti oleh Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Selama 2012 bisnis perjalanan dan wisata di Indonesia umumnya meliputi gabungan dari usaha jasa khususnya jasa penerbangan dan hotel," kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), M. Faried, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, model produk gabungan itu terbukti menjadi paket wisata yang paling banyak digunakan oleh wisnus.
Menurut dia, hal itu semakin didukung dengan kemudahan integrasi bisnis berbasis komputer melalui computer reservation system.
"Dengan computer reservation system menjadikan gabungan usaha penerbangan dan hotel berbintang saling terkait sedemikian rupa sehingga pemesanan paket wisata semakin mudah," katanya.
Pihaknya mencatat, jumlah akomodasi yang sudah terklasifikasi sejak 2011 sebanyak 17.112 hotel dengan kapasitas 427.820 kamar. Jumlah itu terinci; hotel berbintang 1.688 hotel (9,9 persen) kapasitas 165.275 kamar (38,6 persen) dan hotel nonbintang 15.424 hotel kapasitas 262.545 kamar.
Distribusi akomodasi menempatkan Jawa sebagai lokasi hotel terbanyak mencapai 8.275 hotel (48,36 persen) berkapasitas 219.081 kamar (51,21 persen), jumlah itu diikuti oleh Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012