Pemerintah Kota Denpasar terus memperkuat sinergitas dengan perbekel/kepala desa dan lurah di Ibu Kota Provinsi Bali itu dalam mendukung penanganan sampah yang terpadu dan berkelanjutan.
"Hari ini kami bertemu dan melaksanakan rapat bersama perbekel dan lurah se-Kota Denpasar untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi penanganan sampah di Kota Denpasar," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Senin.
Rapat koordinasi penanganan sampah di Kota Denpasar itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Kadis DLHK Kota Denpasar IB Putra Wirabawa, dan Kadis DPMD Kota Denpasar I Wayan Budha.
Selain itu hadir Kadis Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan, Kasat Pol PP Kota Denpasar AA Ngurah Bawa Nendra, serta perbekel/lurah se-Kota Denpasar.
Baca juga: Wawali Denpasar cek mesin pengolahan bau sampah di dua TPST
"Sampah memang menjadi tantangan pembangunan Kota Denpasar sehingga diperlukan sinergitas dan kolaborasi semua pihak dalam hal penanganan sampah yang terpadu dan berkelanjutan. Hal ini juga sebagai langkah antisipasi jika nanti TPA Suwung benar-benar ditutup total," ucapnya.
Jaya Negara mengatakan perbekel dan lurah merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat guna mendukung optimalisasi penanganan sampah.
Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk menciptakan pola penanganan sampah berbasis sumber. "Tadi kami sudah inventarisasi agar desa/kelurahan yang belum memiliki truk sampah agar melaksanakan pengadaan truk sampah pada tahun anggaran 2024," katanya.
Baca juga: Bappenas targetkan TPA Suwung Denpasar tutup akhir tahun ini
Selain itu, optimalisasi fungsi TPS3R (tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle) juga terus dimaksimalkan agar sampah bisa selesai dari sumber.
Jaya Negara juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan semangat perbekel/lurah sebagai garda terdepan dalam penanganan sampah.
Pihaknya berharap jika ada penumpukan dan lonjakan volume sampah yang tidak bisa ditangani oleh desa/kelurahan agar segera dikoordinasikan dengan DLHK Kota Denpasar.
"Jadi kami berharap kordinasi dan sinergitas antara semua pemangku kepentingan, sehingga penanganan sampah dapat dilaksanakan secara cepat," ujar Jaya Negara.
Saat ini Pemkot Denpasar memiliki tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang tersebar di tiga titik yakni TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Ngurah Rai-Suwung dan TPST Padangsambian Kaja.
Selain itu, sebanyak 23 TPS3R telah beroperasi dan akan terus dioptimalkan dalam mendukung penanganan sampah berbasis sumber. Penambahan mesin pengolahan juga akan terus dioptimalkan sehingga penanganan sampah berkelanjutan di Kota Denpasar dapat dilaksanakan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Hari ini kami bertemu dan melaksanakan rapat bersama perbekel dan lurah se-Kota Denpasar untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi penanganan sampah di Kota Denpasar," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Senin.
Rapat koordinasi penanganan sampah di Kota Denpasar itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Kadis DLHK Kota Denpasar IB Putra Wirabawa, dan Kadis DPMD Kota Denpasar I Wayan Budha.
Selain itu hadir Kadis Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan, Kasat Pol PP Kota Denpasar AA Ngurah Bawa Nendra, serta perbekel/lurah se-Kota Denpasar.
Baca juga: Wawali Denpasar cek mesin pengolahan bau sampah di dua TPST
"Sampah memang menjadi tantangan pembangunan Kota Denpasar sehingga diperlukan sinergitas dan kolaborasi semua pihak dalam hal penanganan sampah yang terpadu dan berkelanjutan. Hal ini juga sebagai langkah antisipasi jika nanti TPA Suwung benar-benar ditutup total," ucapnya.
Jaya Negara mengatakan perbekel dan lurah merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat guna mendukung optimalisasi penanganan sampah.
Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk menciptakan pola penanganan sampah berbasis sumber. "Tadi kami sudah inventarisasi agar desa/kelurahan yang belum memiliki truk sampah agar melaksanakan pengadaan truk sampah pada tahun anggaran 2024," katanya.
Baca juga: Bappenas targetkan TPA Suwung Denpasar tutup akhir tahun ini
Selain itu, optimalisasi fungsi TPS3R (tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle) juga terus dimaksimalkan agar sampah bisa selesai dari sumber.
Jaya Negara juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan semangat perbekel/lurah sebagai garda terdepan dalam penanganan sampah.
Pihaknya berharap jika ada penumpukan dan lonjakan volume sampah yang tidak bisa ditangani oleh desa/kelurahan agar segera dikoordinasikan dengan DLHK Kota Denpasar.
"Jadi kami berharap kordinasi dan sinergitas antara semua pemangku kepentingan, sehingga penanganan sampah dapat dilaksanakan secara cepat," ujar Jaya Negara.
Saat ini Pemkot Denpasar memiliki tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang tersebar di tiga titik yakni TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Ngurah Rai-Suwung dan TPST Padangsambian Kaja.
Selain itu, sebanyak 23 TPS3R telah beroperasi dan akan terus dioptimalkan dalam mendukung penanganan sampah berbasis sumber. Penambahan mesin pengolahan juga akan terus dioptimalkan sehingga penanganan sampah berkelanjutan di Kota Denpasar dapat dilaksanakan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023