Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengapresiasi pelaksanaan pasar murah berbasis banjar (dusun) yang digelar Banjar Kertasari, Kelurahan Peguyangan, Denpasar, agar dapat dijadikan percontohan bagi daerah lainnya di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

"Kami sangat apresiasi pasar murah ini, kalau semua banjar bisa mandiri seperti ini tentunya menjadi hal baik untuk kesejahteraan masyarakat," kata Jaya Negara saat meninjau pasar murah tersebut di Denpasar, Minggu.

Pasar murah ini digelar untuk memberikan kemudahan pada masyarakat untuk memperoleh bahan pokok serta piranti pendukung Hari Suci Galungan yang jatuh tepatnya pada 2 Agustus 2023 dengan harga terjangkau. 

Jaya Negara berpandangan pasar murah tersebut menjadi spesial karena dikelola langsung banjar setempat. Pasar murah yang digelar melibatkan UMKM setempat dan diberi subsidi langsung dari banjar. 

"Warga banjar diberi kupon gratis dan subsidi yang diambil dari kas banjar. Ini tentunya menjadi contoh yang sangat baik untuk ke depan diadopsi banjar lain sehingga dapat mensejahterakan masyarakat banjar," ujarnya. 

Selain itu Jaya Negara mengapresiasi pengelolaan Banjar Kertasari yang sejalan dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau kita semua bersaudara.

"Kami melihat di sini suasana kebersamaan bisa terbangun, kalau semua banjar bisa seperti ini pemerintah pastinya sangat bahagia, hal ini tentu akan menjadi 'pilot project' untuk ke depan diadopsi banjar lain," ucapnya. 

Sementara itu Kelian Banjar Kertasari I Gusti Ngurah Sardula mengatakan kegiatan ini rutin diadakan menjelang Galungan. Dalam kegiatan ini melibatkan UMKM dan masyarakat banjar setempat. 

"Kegiatan ini kami biayai dari kas banjar, memberi subsidi untuk masyarakat dan setiap kepala keluarga kita beri kupon gratis sebesar Rp20 ribu untuk bisa ditukarkan di pasar murah," ujarnya. 

Melalui kegiatan pasar murah bersubsidi tersebut, pihaknya ingin berkontribusi untuk warga masyarakat banjar. Sedangkan yang dijual di pasar murah seperti bunga, alat-alat penjor, buah serta makanan dan juga keperluan hari raya. 

"Tidak ada uang keluar, semua yang berbelanja dan yang menjual adalah masyarakat banjar. Semua yang berbelanja kami subsidi 10 persen dan semua murni dari kas banjar. Seperti itu kontribusi kami ke masyarakat agar bisa mengurangi beban masyarakat apalagi menjelang hari raya," katanya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023