Negara (Antara Bali) - Nelayan di Kabupaten Jembrana yang mencari udang lobster di alam bebas wilayah barat Bali mengeluhkan harga hasil laut tersebut, yang akhir-akhir ini anjlok.

"Harganya turun hampir separuh dibandingkan dulu. Kami jadi malas mencari lobster," kata Eman, salah seorang nelayan di Desa Pengambengan.

Menurut Eman, untuk lobster yang oleh masyarakat setempat disebut jenis batu dulu bisa mencapai harga Rp24 ribu hingga Rp25 ribu perons, namun kini hanya seharga Rp12 ribu perons.

Untuk lobster jenis mutiara dari Rp18 ribu menjadi Rp10 ribu, dan lobster jenis bambu dari Rp15 ribu menjadi Rp9 ribu.

Saat mencari lobster, nelayan di Kabupaten Jembrana jarang sampai mendapatkan hasil hingga berkilogram, sehingga harga ditentukan perons.

Akibat harga lobster yang anjlok ini, nelayan lebih senang mencari ikan yang harganya lebih stabil.

"Mencari lobster itu selain susah, jaring juga cepat rusak karena lobster bersarang di karang-karang. Lebih baik mencari ikan, harganya stabil, jaring juga lebih awet," kata Kosasih, nelayan lainnya.

Para nelayan ini tidak tahu pasti penyebab turunnya harga lobster, yang sudah terjadi dua bulan terakhir.

"Harusnya makin susah dicari makin mahal harganya. Ini sudah susah mencari, harganya murah lagi," ujar Kosasih. (GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012