Jakarta (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat selama Januari hingga 10 Desember 2012 sekitar 363 kali gempa bumi menggoyang berbagai daerah di Tanah Air.
"Sebanyak 363 kali gempa terjadi dengan magnitude lebih dari 3,6 Skala Richter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu.
BNPB juga mencatat gempa besar terjadi dengan magnitude 7,4 SR, 8,1 SR dan 8,3 SR tetapi tidak merusak karena berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng (outer rise earthquake).
Terdapat sekitar 11 kejadian gempa bumi merusak yang umumnya terjadi di darat.
Jumlah korban dan kerusakan akibat gempa selama 2012 tercatat 17 orang meninggal dunia, 559 korban mengungsi, dan 3.615 rumah rusak, terdiri 641 rusak berat, 675 rusak sedang, dan 2.299 rusak ringan.
Sutopo mengatakan, Indonesia dikenal rawan gempa yang bersumber dari zona subduksi, sesar di daratan, maupun di bagian luar zona subduksi. Ketiga sumber gempa tersebut dapat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sebanyak 363 kali gempa terjadi dengan magnitude lebih dari 3,6 Skala Richter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu.
BNPB juga mencatat gempa besar terjadi dengan magnitude 7,4 SR, 8,1 SR dan 8,3 SR tetapi tidak merusak karena berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng (outer rise earthquake).
Terdapat sekitar 11 kejadian gempa bumi merusak yang umumnya terjadi di darat.
Jumlah korban dan kerusakan akibat gempa selama 2012 tercatat 17 orang meninggal dunia, 559 korban mengungsi, dan 3.615 rumah rusak, terdiri 641 rusak berat, 675 rusak sedang, dan 2.299 rusak ringan.
Sutopo mengatakan, Indonesia dikenal rawan gempa yang bersumber dari zona subduksi, sesar di daratan, maupun di bagian luar zona subduksi. Ketiga sumber gempa tersebut dapat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012