Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali merancang pembentukan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) guna mengoptimalkan kegiatan teknis penunjang perkebunan pada kawasan Badung Agro Techno Park (BATP).

"Kami bergerak menyiapkan pembentukan sisi kelembagaannya dengan berencana membentuk UPTD Type A untuk mengurusi pelayanan teknis perkebunan dan operasional BATP," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Rabu

Untuk itu, kata dia, pihaknya juga telah melakukan koordinasi guna menyiapkan dan memenuhi persyaratan dari pemerintah provinsi dan bagian organisasi terkait kajian dan regulasi dalam pembentukan UPTD tersebut.

Menurut dia, pengelolaan aspek kelembagaan secara terpadu perlu dilakukan agar BATP bisa mendukung proses hilirisasi atau penjualan komoditas kopi yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.

"Selain itu upaya itu juga sekaligus agar BATP dapat bertransformasi menjadi kawasan yang terintegrasi sebagai wadah edukasi bagi para petani dan destinasi ekowisata bagi masyarakat luas," kata dia.

Arnawa menjelaskan pihaknya juga telah meminta Dinas Pertanian dan Pangan setempat untuk melakukan akselerasi penyusunan detail engineering design (DED) BATP sebagai destinasi ekowisata di samping sebagai sentra penelitian/pengembangan kopi dan pelatihan perkebunan di Badung.

Ia berharap semakin cepat itu bisa direalisasikan, maka BATP akan semakin memiliki potensi untuk terus dikembangkan menjadi lebih maju akan semakin kuat prospek bisnisnya.

"Kami ingin ada suatu aksi nyata minimal ada sentuhan untuk membangun akses jalan, parkir, rest area berupa coffee shop, sehingga memenuhi standar destinasi ekowisata. Selain itu, tempat ini juga merupakan salah satu legasi kepemimpinan Bupati Nyoman Giri Prasta,"ujar Sekda Badung.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana menambahkan, tujuan pembentukan UPTD pelayanan perkebunan BATP di bawah dinasnya itu untuk mendukung proses hilirisasi komoditas kopi, inovasi, dan edukasi berbasis sains dan teknologi

Selain itu UPTD juga diharapkan dapat memberikan layanan pendampingan kepada petani kopi sejak budidaya hingga pascapanen sekaligus memberikan layanan edukasi kepada masyarakat terkait BATP.

"Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dimungkinkan untuk membentuk UPTD pelayanan perkebunan BATP dengan type A. Untuk itu hari ini kami mohon arahan dan petunjuk dari pimpinan dalam hal ini," ujar dia.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023