Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mempelajari strategi penanganan stunting yang dijalankan di Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy memimpin rombongan perwakilan pemerintah daerah yang meliputi wakil wali kota dan wakil bupati serta pejabat organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan studi komparatif mengenai penurunan prevalensi stunting di Kota Denpasar.
"Kami ingin mengetahui kiat-kiat Kota Denpasar dalam penanganan stunting hingga menjadi yang terendah di Provinsi Bali. Kami ingin sharing (berbagi) program apa saja yang telah dilakukan," kata Audy di Gedung Sewaka Dharma Denpasar, Jumat.
Rombongan perwakilan pemerintah dari Provinsi Sumatera Barat diterima oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kota Denpasar sudah turun menjadi 5,5 persen pada 2022, dan ditargetkan turun menjadi empat persen pada 2023.
Baca juga: Pemkab Badung terus kampanyekan Gemarikan ke masyarakat cegah stunting
Menurut dia, Pemerintah Kota Denpasar melibatkan tim konvergensi multi sektor dalam menanggulangi stunting.
Upaya penanggulangan stunting yang dijalankan, ia mengatakan, antara lain edukasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi anak pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari masa janin masih dalam kandungan sampai anak berusia sekitar dua tahun.
Selain itu, menurut dia, pemerintah kota memberikan edukasi mengenai pengasuhan anak, meningkatkan pelayanan posyandu, dan memberikan makanan tambahan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi.
Pemerintah Kota Denpasar juga membenahi sanitasi dan fasilitas penyediaan air bersih serta menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan.
Baca juga: Menko PMK katakan penanganan stunting tak boleh terhenti meski pemerintahan berganti
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati menyampaikan bahwa penanganan stunting membutuhkan keterlibatan seluruh sektor.
"Hal ini dilakukan agar angka stunting di Kota Denpasar semakin menurun dan ditargetkan di bawah angka empat persen sehingga nantinya dapat lahir generasi emas berkualitas di Kota Denpasar," ujarnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy memimpin rombongan perwakilan pemerintah daerah yang meliputi wakil wali kota dan wakil bupati serta pejabat organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan studi komparatif mengenai penurunan prevalensi stunting di Kota Denpasar.
"Kami ingin mengetahui kiat-kiat Kota Denpasar dalam penanganan stunting hingga menjadi yang terendah di Provinsi Bali. Kami ingin sharing (berbagi) program apa saja yang telah dilakukan," kata Audy di Gedung Sewaka Dharma Denpasar, Jumat.
Rombongan perwakilan pemerintah dari Provinsi Sumatera Barat diterima oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kota Denpasar sudah turun menjadi 5,5 persen pada 2022, dan ditargetkan turun menjadi empat persen pada 2023.
Baca juga: Pemkab Badung terus kampanyekan Gemarikan ke masyarakat cegah stunting
Menurut dia, Pemerintah Kota Denpasar melibatkan tim konvergensi multi sektor dalam menanggulangi stunting.
Upaya penanggulangan stunting yang dijalankan, ia mengatakan, antara lain edukasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi anak pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari masa janin masih dalam kandungan sampai anak berusia sekitar dua tahun.
Selain itu, menurut dia, pemerintah kota memberikan edukasi mengenai pengasuhan anak, meningkatkan pelayanan posyandu, dan memberikan makanan tambahan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi.
Pemerintah Kota Denpasar juga membenahi sanitasi dan fasilitas penyediaan air bersih serta menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan.
Baca juga: Menko PMK katakan penanganan stunting tak boleh terhenti meski pemerintahan berganti
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati menyampaikan bahwa penanganan stunting membutuhkan keterlibatan seluruh sektor.
"Hal ini dilakukan agar angka stunting di Kota Denpasar semakin menurun dan ditargetkan di bawah angka empat persen sehingga nantinya dapat lahir generasi emas berkualitas di Kota Denpasar," ujarnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023