Nusa Dua (Antara Bali) - Kerja sama teknologi antara negara berkembang dengan negara maju menjadi salah satu tantangan mengatasi pemanasan global dalam mengisi pembangunan dunia pasca-2015 atau "Milenium Development Goals" (MDGs).
     
"Teknologi pengurangan emisi dikembangkan negara maju sedangkan negara berkembang juga menggunakan teknologi itu, apa perlu bayar mahal, itu salah satu contoh," kata Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, usai pembukaan Pertemuan Regional dan Konsultasi Agenda Pembangunan Pasca-2015 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
     
Menurut dia, kerja sama antara negara maju dengan negara berkembang masih merupakan hal pokok yang memiliki banyak ruang dan perlu untuk ditingkatkan.
     
Selain kerja sama teknologi, negara maju juga dinilai belum memiliki komitmen dalam permasalahan pemasanasan global.
     
Meski demikian dengan kemajuan teknologi, negara maju lanjut Kuntoro telah memiliki tindakan dalam mengurangi emisi pemasanasan global.
     
"Kita sudah melihat perubahan di Amerika Serikat walapun tidak ada komitmen tetapi emisi berkurang cukup tinggi sekitar 20 persen, tetapi dengan kemajuan teknologi yang dimiliki jumlah itu bisa lebih ditingkatkan lagi," ujar Kuntoro. (DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012