Yogyakarta (Antara Bali) - Pelajar Kelas X SMA atau sederajat dinilai memiliki kerentanan lebih tinggi dibanding pelajar kelas XI atau XII untuk menjadi korban kekerasan antarpelajar sehingga diperlukan antisipasi dari sekolah maupun keluarga.

"Dari berbagai kasus yang pernah terjadi, sebagian besar korban kekerasan atau kenakalan antarpelajar adalah siswa yang masih duduk di bangku kelas X SMA atau sederajat," kata Kepala Seksi Pengembangan dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Wisnu Sanjaya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, hal tersebut terjadi karena biasanya siswa yang baru masuk bangku SMA atau sederajat berada dalam masa-masa peralihan sehingga rawan menjadi korban atau bahkan terkadang pelaku kenakalan.

"Di beberapa sekolah, sudah ada program untuk merangkul siswa kelas X agar tidak terjebak dalam berbagai tindakan dan perilaku negatif," katanya.

Dalam beberapa kasus kenakalan atau tawuran antar pelajar, pelaku dan korban adalah siswa yang berasal dari luar kota.(LHS/IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012