Kuta (Antara Bali) - Kebijakan pemerintah soal insentif mobil murah dan ramah lingkungan atau "low cost and green car" (LCGC) bukan ancaman serius bagi produsen otomotif Mazda.
"Kami punya pasar tersendiri, apalagi LCGC sampai saat ini belum final," kata Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Keizo Okue di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Kalau pun nantinya pemerintah benar-benar mengeluarkan regulasi LCGC, maka Mazda akan mempelajarinya terlebih dulu sebelum bersaing di pasar otomotif kelas bawah itu.
"Kami lihat kebijakan itu sangat bagus. Kami tetap terbuka menghadapi persaingan di pasar mana pun," katanya seusai pembukaan diler baru Mazda Sunset Road, Kuta, di bawah manajemen PT Tri Agung Kita Jaya itu.
Ia menyadari bahwa jauh sebelum industri otomatif nasional berkembang seperti sekarang, Mazda telah mengeluarkan produk sedan dengan harga yang sangat murah pada 1990-an. Saat itu Mazda yang menunjuk PT Indomobil sebagai agen tunggal pemeganga merek (ATPM) mengeluarkan MR-90.
"Ya kami tahu MR-90. Tapi untuk sekarang ini kami masih harus mempelajari dulu seperti apa kebijakan LCGC itu," kata Keizo seakan tidak ingin mengulang keterpurukan Mazda di Indonesia pada 1990-an itu.
Sampai saat ini Mazda telah memiliki 36 diler, sedangkan diler di Sunset Road, Kuta, merupakan cabang ke-37. Dalam waktu dekat MMI akan membuka diler di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Pada 2012, MMI menargetkan penjualan sebanyak 12 ribu unit. Hingga November 2012 MMI telah mencatat penjualan sebanyak 11.021 unit dan sedan jenis Mazda-2 yang dijual dengan harga terendah Rp211 juta itu memberikan kontribusi penjualan terbesar.
Angka penjualan itu lebih tinggi 30 persen dibandingkan pada 2011 yang hanya 8.474 unit. "Untuk 2013, kami belum menentukan besaran targetnya. Tapi yang pasti angkanya harus lebih tinggi daripada 2012," kata Keizo.
Sementara itu, populasi mobil Mazda di Bali sampai sekarang diperkirakan mencapai 600 unit. "Dengan dibangunnya `underpass` (terowongan) Simpang Siur Kuta dan tol Benoa-Nusa Dua, kami optimis penjualan Mazda akan meningkat. Apalagi tahun depan ada KTT APEC," kata Komisaris PT Tri Agung Kita Jaya, Bintoro Tjitrowiryo, selaku pengelola diler Mazda Sunset Road.(M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami punya pasar tersendiri, apalagi LCGC sampai saat ini belum final," kata Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Keizo Okue di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Kalau pun nantinya pemerintah benar-benar mengeluarkan regulasi LCGC, maka Mazda akan mempelajarinya terlebih dulu sebelum bersaing di pasar otomotif kelas bawah itu.
"Kami lihat kebijakan itu sangat bagus. Kami tetap terbuka menghadapi persaingan di pasar mana pun," katanya seusai pembukaan diler baru Mazda Sunset Road, Kuta, di bawah manajemen PT Tri Agung Kita Jaya itu.
Ia menyadari bahwa jauh sebelum industri otomatif nasional berkembang seperti sekarang, Mazda telah mengeluarkan produk sedan dengan harga yang sangat murah pada 1990-an. Saat itu Mazda yang menunjuk PT Indomobil sebagai agen tunggal pemeganga merek (ATPM) mengeluarkan MR-90.
"Ya kami tahu MR-90. Tapi untuk sekarang ini kami masih harus mempelajari dulu seperti apa kebijakan LCGC itu," kata Keizo seakan tidak ingin mengulang keterpurukan Mazda di Indonesia pada 1990-an itu.
Sampai saat ini Mazda telah memiliki 36 diler, sedangkan diler di Sunset Road, Kuta, merupakan cabang ke-37. Dalam waktu dekat MMI akan membuka diler di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Pada 2012, MMI menargetkan penjualan sebanyak 12 ribu unit. Hingga November 2012 MMI telah mencatat penjualan sebanyak 11.021 unit dan sedan jenis Mazda-2 yang dijual dengan harga terendah Rp211 juta itu memberikan kontribusi penjualan terbesar.
Angka penjualan itu lebih tinggi 30 persen dibandingkan pada 2011 yang hanya 8.474 unit. "Untuk 2013, kami belum menentukan besaran targetnya. Tapi yang pasti angkanya harus lebih tinggi daripada 2012," kata Keizo.
Sementara itu, populasi mobil Mazda di Bali sampai sekarang diperkirakan mencapai 600 unit. "Dengan dibangunnya `underpass` (terowongan) Simpang Siur Kuta dan tol Benoa-Nusa Dua, kami optimis penjualan Mazda akan meningkat. Apalagi tahun depan ada KTT APEC," kata Komisaris PT Tri Agung Kita Jaya, Bintoro Tjitrowiryo, selaku pengelola diler Mazda Sunset Road.(M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012