Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei, dimana publik merasa puas kinerja Polri baik kebijakan maupun pelayanan selama arus mudik dan balik pada Lebaran tahun 2023.
"Sebanyak 74,3 persen masyarakat setuju dengan langkah Polri menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas one way dan contra flow selama mudik Lebaran. bahkan, angka itu meningkat 82,2 persen untuk kelompok responden yang khusus bermudik," kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam paparan secara daring di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan mayoritas responden menilai positif kinerja polisi lalu lintas yang bertugas selama arus mudik/balik. Dimana, 77,3 persen menilai ramah, komunikatif sebesar 72,5 persen dan membantu sebesar 83,2 persen.
Selain itu, sekitar 29,3 persen responden tahu pelayanan kepolisian untuk menjaga rumah atau kendaraan bermotor yang ditinggalkan mudik. Bahkan, sebanyak 82,5 persen responden setuju dengan pelayanan kepolisian tersebut.
Kemudian, kelompok warga yang melakukan mudik, sekitar 14,6 persen mendapat pelayanan dari kepolisian terkait penjagaan rumah. bahkan 83,3 persen merasa puas
dengan pelayanan tersebut.
Terkait informasi tentang kebijakan rekayasa lalu lintas, Burhanuddin mengatakan mayoritas responden merasa mudah untuk memperoleh informasi.
"TV dan media sosial merupakan dua media yang paling sering menjadi sumber informasi tentang kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut," ungkapnya.
Selanjutnya, beberapa program pemerintah yang mendapatkan apresiasi positif responden yakni program mudik/balik gratis sebesar 90,9 persen, memajukan cuti/libur lebaran sehingga mampu mengurangi kepadatan arus mudik sebesar 80,6 persen, pembatasan truk besar selama arus mudik/balik sebesar 80,6 persen dan menambah cuti/libur lebaran mampu mengurangi kepadatan arus balik sebesar 79 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan dalam rentang 30 April – 6 Mei 2023. Sebanyak 1.218 responden diwawancarai melalui sambungan telpon. Toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Sebanyak 74,3 persen masyarakat setuju dengan langkah Polri menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas one way dan contra flow selama mudik Lebaran. bahkan, angka itu meningkat 82,2 persen untuk kelompok responden yang khusus bermudik," kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam paparan secara daring di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan mayoritas responden menilai positif kinerja polisi lalu lintas yang bertugas selama arus mudik/balik. Dimana, 77,3 persen menilai ramah, komunikatif sebesar 72,5 persen dan membantu sebesar 83,2 persen.
Selain itu, sekitar 29,3 persen responden tahu pelayanan kepolisian untuk menjaga rumah atau kendaraan bermotor yang ditinggalkan mudik. Bahkan, sebanyak 82,5 persen responden setuju dengan pelayanan kepolisian tersebut.
Kemudian, kelompok warga yang melakukan mudik, sekitar 14,6 persen mendapat pelayanan dari kepolisian terkait penjagaan rumah. bahkan 83,3 persen merasa puas
dengan pelayanan tersebut.
Terkait informasi tentang kebijakan rekayasa lalu lintas, Burhanuddin mengatakan mayoritas responden merasa mudah untuk memperoleh informasi.
"TV dan media sosial merupakan dua media yang paling sering menjadi sumber informasi tentang kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut," ungkapnya.
Selanjutnya, beberapa program pemerintah yang mendapatkan apresiasi positif responden yakni program mudik/balik gratis sebesar 90,9 persen, memajukan cuti/libur lebaran sehingga mampu mengurangi kepadatan arus mudik sebesar 80,6 persen, pembatasan truk besar selama arus mudik/balik sebesar 80,6 persen dan menambah cuti/libur lebaran mampu mengurangi kepadatan arus balik sebesar 79 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan dalam rentang 30 April – 6 Mei 2023. Sebanyak 1.218 responden diwawancarai melalui sambungan telpon. Toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023