Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan sekitar Rp8,5 miliar ke Provinsi Bali pada tahun ini untuk penanganan permasalahan kesejahteraan rakyat dan rehabilitasi sosial.

"Bali termasuk provinsi yang bagus, kabupaten/kota juga serius mengurangi kemiskinan dan pengangguran," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Juhri di sela-sela penyerahan bantuan dari Kemsos secara resmi di Denpasar, Selasa.

Bantuan sosial itu untuk mengatasi berbagai masalah sosial, mulai dari penanganan korban penyalahgunaan narkoba, asistensi sosial lanjut usia telantar (ASLUT), bansos bagi orang dengan kecacatan, hingga upaya perlindungan anak dan perempuan.

Untuk besaran bantuan di antaranya program Aslut menjangkau sembilan kabupaten/kota di Bali dengan sasaran 800 lansia yang total anggarannya Rp1,92 miliar. "Pada akhir November dan awal Desember ini merupakan penyaluran tahap ketiga sebesar Rp640 juta," katanya.

Sedangkan asistensi sosial orang dengan kecacatan berat (ASODK) diberikan kepada 1.081 orang dengan nilai bantuan Rp3,89 miliar. Bantuan untuk anak telantar kepada 1.368 anak sebesar Rp1,53 miliar serta bantuan lainnya untuk pelayanan harian lanjut usia dan anak yang memerlukan perlindungan khusus.

Menteri mengapresiasi positif program bedah rumah, pengentasan kemiskinan serta program sosial lainnya yang telah dilakukan Pemprov Bali untuk melengkapi program dari pemerintah pusat.

Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya tidak memungkiri Pulau Dewata masih menyimpan permasalahan sosial yang mengikuti dinamika zaman global saat ini.

Ia menyampaikan di Bali terdapat masalah kemiskinan sebanyak 134.804 KK, anak telantar 24.771 orang, anak jalanan 102, penyandang disabilitas 21.951 orang, lanjut usia telantar 19.251 orang dan sebagainya. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012