Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (kode saham: GOTO) berhasil memangkas rugi bersih sebesar 40,31 persen year on year (yoy), menjadi sebesar Rp3,86 triliun pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp6,47 triliun pada kuartal I-2022.
Penurunan rugi bersih GoTo disebabkan oleh menurunnya biaya dan beban perseroan sebesar 20,60 persen yoy menjadi Rp7,37 triliun pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp9,29 triliun pada periode sama tahun 2022, melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat.
Biaya dan beban tersebut meliputi beban pokok pendapatan senilai Rp1,35 triliun, beban umum dan administrasi senilai Rp2,29 triliun, dan beban penjualan dan pemasaran senilai Rp1,62 triliun.
Selain itu, beban pengembangan produk senilai Rp932 miliar, beban penyusutan dan amortisasi senilai Rp706,14 miliar, serta beban operasional dan pendukung senilai Rp463,6 miliar.
“Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo.
seiring dengan penurunan biaya dan beban, pendapatan bersih GoTo meningkat 122,55 persen yoy mencapai Rp3,33 triliun pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp1,49 triliun pada periode sama tahun 2022.
Pendapatan bersih perseroan ini ditopang oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp2,93 triliun, teknologi keuangan sebesar Rp244,2 miliar, dan e-commerce sebesar Rp2,23 triliun.
Selain itu, pendapatan dari bisnis logistik sebesar Rp547,1 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp19,26 miliar.
“Dengan tercapainya margin kontribusi-kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis,” ujar Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo.
Kemudian, EBITDA yang disesuaikan GoTo tumbuh 67 persen yoy menjadi Rp-1,6 triliun pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yang didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce.
Jumlah kas dan setara kas perseroan sebesar Rp26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, yang mana Rp1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023.
Jumlah liabilitas perseroan tercatat Rp15,6 triliun pada akhir Maret 2023, sedangkan, jumlah ekuitas tercatat Rp120,3 triliun, sehingga, jumlah aset perseroan senilai Rp135,95 triliun pada kuartal I-2023.
I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Penurunan rugi bersih GoTo disebabkan oleh menurunnya biaya dan beban perseroan sebesar 20,60 persen yoy menjadi Rp7,37 triliun pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp9,29 triliun pada periode sama tahun 2022, melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat.
Biaya dan beban tersebut meliputi beban pokok pendapatan senilai Rp1,35 triliun, beban umum dan administrasi senilai Rp2,29 triliun, dan beban penjualan dan pemasaran senilai Rp1,62 triliun.
Selain itu, beban pengembangan produk senilai Rp932 miliar, beban penyusutan dan amortisasi senilai Rp706,14 miliar, serta beban operasional dan pendukung senilai Rp463,6 miliar.
“Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo.
seiring dengan penurunan biaya dan beban, pendapatan bersih GoTo meningkat 122,55 persen yoy mencapai Rp3,33 triliun pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp1,49 triliun pada periode sama tahun 2022.
Pendapatan bersih perseroan ini ditopang oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp2,93 triliun, teknologi keuangan sebesar Rp244,2 miliar, dan e-commerce sebesar Rp2,23 triliun.
Selain itu, pendapatan dari bisnis logistik sebesar Rp547,1 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp19,26 miliar.
“Dengan tercapainya margin kontribusi-kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis,” ujar Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo.
Kemudian, EBITDA yang disesuaikan GoTo tumbuh 67 persen yoy menjadi Rp-1,6 triliun pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yang didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce.
Jumlah kas dan setara kas perseroan sebesar Rp26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, yang mana Rp1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023.
Jumlah liabilitas perseroan tercatat Rp15,6 triliun pada akhir Maret 2023, sedangkan, jumlah ekuitas tercatat Rp120,3 triliun, sehingga, jumlah aset perseroan senilai Rp135,95 triliun pada kuartal I-2023.
I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023