Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Made Mangku Pastika menilai kearifan lokal Tri Hita Karana (THK) yang selama ini menjadi landasan pembangunan di Bali masih sebatas konsep, belum terimplementasi maksimal dalam berbagai aspek kehidupan.

"Padahal keharmonisan dan keserasian sesama umat manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Gubernur Mangku Pastika di Denpasar, Jumat (7/12) malam.

Pada penganugerahan penghargaan Tri Hita Karana "Tourism Awards and Accreditation" kepada 124 hotel, instansi pemerintah, sekolah dan objek wisata, ia mengingatkan THK itu perlu diimplemtasikan dalam tataran kehidupan sehari-hari.

Gubernur Pastika dan Kepala Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof Dr I Gede Pitana secara bergantian menyerahkan penghargaan THK kepada 124 kalangan perhotelan yang telah menerapkan konsep THK di tempat masing-masing.

Ketua Yayasan Tri Hita Karana (THK) Bali IGN Wisnu Wardana menganugerahkan penghargaan kepada Bupati Badung Anak Agung Gede Agung yang berhasil mengaktualisasikan konsep keseimbangan itu dalam membangun pusat pemerintahan di Sempidi, Mengwi.

Penghargaan serupa juga diberikan kepada tokoh Bali Prof Dr I Wayan Mertha Sutedja dan almarhum I Gusti Ketut Keler yang dinilai berjasa dalam menggali konsep Tri Hita Karana. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012