Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali menyebutkan masa libur Lebaran berpotensi mengalihkan pola belanja konsumen di Pulau Dewata dari dalam jaringan (daring/online) menjadi luar jaringan (luring/offline) di pusat perbelanjaan.

"Sekarang konsumen lebih sadar terhadap harga untuk barang sehari-hari. Mereka selektif berbelanja," kata Ketua Aprindo Bali Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra di Denpasar, Bali, Jumat.

Selain karena selektif dalam berbelanja, lanjut dia, peralihan juga disebabkan karena pandemi COVID-19 yang mulai melandai sehingga pembatasan yang sebelumnya diterapkan, kini sudah melonggar.

Sehingga, kata dia, mendorong konsumen untuk berbelanja di pusat perbelanjaan atau belanja luring.

"Pandemi melandai, jadi orang cenderung belanja keluar apalagi kanal belanja daring mulai kurangi 'bakar uang' dan bahkan harga di belanja daring harganya hampir sama dengan di luring," imbuhnya.

Kemudian, sejumlah promo dan diskon yang ditawarkan pelaku usaha dan pusat perbelanjaan juga mendorong konsumen berbelanja secara luring.

Beberapa waktu lalu beredar viral di media sosial yang menampilkan para kurir kewalahan melayani paket belanja daring menjelang libur Lebaran.

Kondisi itu juga diperkirakan mengalihkan belanja masyarakat secara luring.

Sementara itu, di Bali terdapat 27 anggota Aprindo Bali yang merupakan perusahaan ritel dengan jumlah gerai mencapai ribuan termasuk toko modern.

Baca juga: Apindo Bali minta pengusaha taat bayar THR Idul Fitri

Adapun sebagian besar perusahaan ritel itu bergerak di sektor kebutuhan makan dan minum, fesyen dan perlengkapan rumah tangga.

Libur Lebaran tahun ini kinerja perdagangan ritel diperkirakan naik hingga sekitar 20 persen.

Senada dengan Aprindo Bali, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bali Gita Sunarwulan memproyeksi tingkat kunjungan di mal mencapai lebih dari 50 persen saat libur Lebaran.

Salah satu penyebabnya karena pusat perbelanjaan menawarkan diskon menarik hingga 70 persen.

Ada pun anggota APPBI Bali mencapai 14 pusat perbelanjaan atau mal, dari total sebanyak 16 pusat belanja di Pulau Dewata.

Baca juga: Apindo Bali kawal distribusi bahan pokok untuk kendalikan harga
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023