Denpasar (Antara Bali) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Bali mengharapkan jumlah pengusaha muda di Pulau Dewata tumbuh dan meningkat sekitar 15 persen.

"Jumlah pengusaha muda di Bali kami harapkan bertambah 10-15 persen. Kami memang ingin menciptakan suatu target sebanyak-banyaknya sehingga ekonomi kita makin kuat," kata Ketua Himpi Bali, Putu Pasek Sandoz Prawirottama saat Deklarasi Gerakan Wirausaha Muda Bali dan Pelantikan 10 "Chapter Junior Chamber Indonesia (JCI) Island" di Kantor Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali, di Denpasar, Jumat.
     
Dia mengatakan bahwa saat ini pengusaha aktif yang tercatat di seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata sebanyak 1.500 orang yang masih berusia dibawah 40 tahun.
     
Meskipun demikian ia mengakui bahwa tidak mudah menjadi pengusaha karena banyak permasalahan yang kerap dihadapi, di antaranya pemasaran produk, prosedur legalitas yang cukup rumit, pajak, hingga masalah klise yakni permodalan.
     
Untuk mengembangkan dan membuka lebih luas peluang generasi muda menjadi wirausaha muda, pihaknya melakukan sinergitas dengan pemerintah pusat untuk memberikan kemudahan membangun generasi muda menjadi pengusaha.
     
Selain itu Hipmi juga memiliki program yang akan menjadi wadah pengusaha berjaringan untuk membantu satu sama lainnya apabila terjadi permasalahan tersebut.
     
Sementara itu terbentuknya gerakan wirausahawan muda di Pulau Dewata diharapkan menjadi cikal bakal tumbuhnya pengusaha baru guna ikut membangun pembangunan ekonomi bangsa.

Ketua JCI Bali, Wayan Suardika mengatakan bahwa pihaknya akan mematangkan strategi antara Hipmi, JCI, dan Kadin dalam mengembangkan wirausahawan muda.

"Kami akan berkolaborasi melakukan strategi bersama melalui 'focus group discussion' sehingga ada perencanaan matang untuk pengembangan wirausahawan muda," katanya.
   
Tumbuhnya pengusaha diharapkan mampu mengisi tantangan ekonomi global ke depan terlebih dengan diberlakukannya "free zone" yang tak hanya berkaitan bagi ekonomi melainkan pula pergerakan orang termasuk tenaga kerja.
     
Ketua Umum Kadin Bali Gde Sumarjaya Linggih mengemukakan bahwa pengusaha muda harus siap menghadapi tantangan tersebut dengan bersinergi membangun kekuatan ekonomi.
     
"Tahun 2015 ASEAN akan berlaku 'free zone', pengusaha harus mampu bersaing di ASEAN dan mengembangkan fokus diskusi yang mengangkat wisata pertanian, ekonomi pendukung pariwisata dan ambil peran masing-masing," ujarnya. (DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012