PT Pertamina (Persero) menambah alokasi pasokan elpiji di Bali hingga kisaran 15 persen dari stok saat ini sekitar 4.759 metrik ton untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat libur panjang Lebaran 2023.

“Kami built up stok elpiji kisaran 10 hingga 15 persen,” kata Penjabat Sementara (Pjs) Manaker Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Taufiq Kurniawan saat dihubungi di Denpasar, Rabu.

Dia menjelaskan stok elpiji di Bali yang mencapai sekitar 4.759 metrik ton itu disiapkan di Terminal BBM Sangaran Denpasar dan Terminal BBM Manggis di Karangasem.
 

Pemasaran BBM di wilayah Bali berada di bawah koordinasi Regional Operasional (MOR) V yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Pasar murah di Karangasem tawarkan gas 3 kg harganya Rp16 ribu

Berdasarkan proyeksi Pertamina, konsumsi elpiji di Bali meningkat hingga sekitar 8,2 persen menjadi 853 metrik ton, dari konsumsi harian mencapai sekitar 788 metrik ton.

Sementara itu, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) mencapai 18 unit di Bali bersiaga memastikan ketersediaan pasokan di pasaran saat libur Lebaran.

Lokasi SPPBE paling banyak ada di Denpasar mencapai empat unit dan Tabanan (3), sisanya tersebar di Buleleng, Jembrana, Badung, Bangli, Karangasem, Klungkung dan Gianyar.

Konsumsi elpiji yang diperkirakan meningkat itu, lanjut dia, seiring membaiknya perekonomian di Bali karena kasus COVID-19 terkendali, setelah selama dua tahun terdampak parah akibat pandemi.

Baca juga: Polisi tangkap pengoplos ratusan tabung gas elpiji subsidi di Badung

Sektor pariwisata dan turunannya di antaranya sektor makan dan minum ikut bergeliat kembali, ditambah libur panjang Lebaran.

Sebelumnya, BUMN minyak dan gas ini juga menambah stok untuk BBM dengan jumlah yang sama 10-15 persen.

Pihaknya memproyeksi konsumsi BBM gasoline atau pertalite dan pertamax meningkat mencapai sekitar enam persen di Bali dari konsumsi harian masyarakat.

Konsumsi harian normal gasoline di Bali mencapai 2.870 kiloliter, sehingga menjadi 3.052 kiloliter.

Konsumsi harian gasoil atau BBM jenis solar diperkirakan turun tiga persen dari 844 kiloliter menjadi 814 kiloliter.

Penurunan itu, kata dia, seiring larangan operasional truk yang mengangkut barang saat arus mudik Lebaran 2023.

Selain itu, berdasarkan data Pertamina, konsumsi BBM jenis avtur harian untuk pesawat udara di Bali juga diperkirakan meningkat hingga 13,5 persen mencapai 1.650 kiloliter dari penjualan normal mencapai 1.414 kiloliter.

Pihaknya mengestimasi puncak penjualan avtur terjadi pada Rabu (19/4) saat arus mudik dan Selasa (25/4) saat arus balik Lebaran 2023.


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023