Gempa bumi magnitudo 6,6 yang terpusat sekitar 68 kilometer barat laut Tuban, Jawa Timur terasa hingga di sejumlah wilayah di Provinsi Bali.
"Tidak berpotensi tsunami," demikian keterangan BMKG melalui laman resmi dipantau di Denpasar, Jumat.
Gempa bumi terjadi sekitar pukul 17.55 WITA pada titik koordinat 6.29 Lintang Selatan (LS) dan 111.92 Bujur Timur (BT) pada kedalaman gempa 632 kilometer.
BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Sementara itu, sejumlah warga di Denpasar keluar dari kediaman dan kawasan perkantoran.
Baca juga: BMKG: Rangkaian gempa di Bali kurangi akumulasi energi besar
"Tadi getarannya lumayan terasa keras," kata warga Denpasar, Ni Komang Desiantari.
Desiantari yang sedang menjalani program magang di salah satu perusahaan di Denpasar itu merasakan gempa lebih dari 10 detik.
Berdasarkan data BMKG, getaran gempa bumi tersebut terasa dalam skala Mercalli (MMI) V di Kuta, Bali.
Adapun skala MMI V yakni getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Kemudian di Gianyar, Bali getaran gempa terasa pada skala MMI IV yakni dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Wilayah lain di Bali yakni di Tabanan dengan skala Mercalli III yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
BMKG mencatat gempa terasa di 33 titik lokasi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, Bali dan NTB dengan skala MMI II hingga V.
Baca juga: BMKG: Dua gempa terjadi di Bali akibat aktivitas subduksi lempeng
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Tidak berpotensi tsunami," demikian keterangan BMKG melalui laman resmi dipantau di Denpasar, Jumat.
Gempa bumi terjadi sekitar pukul 17.55 WITA pada titik koordinat 6.29 Lintang Selatan (LS) dan 111.92 Bujur Timur (BT) pada kedalaman gempa 632 kilometer.
BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Sementara itu, sejumlah warga di Denpasar keluar dari kediaman dan kawasan perkantoran.
Baca juga: BMKG: Rangkaian gempa di Bali kurangi akumulasi energi besar
"Tadi getarannya lumayan terasa keras," kata warga Denpasar, Ni Komang Desiantari.
Desiantari yang sedang menjalani program magang di salah satu perusahaan di Denpasar itu merasakan gempa lebih dari 10 detik.
Berdasarkan data BMKG, getaran gempa bumi tersebut terasa dalam skala Mercalli (MMI) V di Kuta, Bali.
Adapun skala MMI V yakni getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Kemudian di Gianyar, Bali getaran gempa terasa pada skala MMI IV yakni dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Wilayah lain di Bali yakni di Tabanan dengan skala Mercalli III yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
BMKG mencatat gempa terasa di 33 titik lokasi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, Bali dan NTB dengan skala MMI II hingga V.
Baca juga: BMKG: Dua gempa terjadi di Bali akibat aktivitas subduksi lempeng
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023