Cesar Millan, pakar perilaku anjing dari Amerika Serikat turut membagikan tips cara melatih anjing kepada para penggemarnya saat berwisata ke Pulau Bali.

Cesar Millan dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis, berpesan agar pecinta anjing mengenali dengan baik ras atau jenis anjing peliharaannya karena setiap ras memiliki sifat dan karakter berbeda.

Cesar Millan merupakan pakar perilaku anjing yang dikenal luas melalui serial televisinya berjudul "Dog Whisperer with Cesar Millan", yang disiarkan pada lebih dari 80 negara di dunia mulai 2004 hingga 2012.

Sebelum serial televisi tersebut, Millan fokus bekerja dalam bidang rehabilitasi anjing, terutama anjing agresif. Ia mendirikan Pusat Psikologi Anjing di South Los Angeles Amerika Serikat pada 2002-2008

Selama berwisata ke Pulau Dewata, Cesar Millan berkunjung ke kawasan wisata Kuta-Kabupaten Badung dan bertemu dengan para penggemarnya.  Dia juga berwisata ke wilayah Ubud di Kabupaten Gianyar dan tempat lainnya di Bali.

Pada Rabu (12/4), Cesar mengunjungi Museum Mobil Klasik atau "Kebon Vintage Cars" Bali yang berada di wilayah Kota Denpasar, Bali.

Selain melihat aneka koleksi mobil kuno, pria kelahiran Meksiko yang tinggal di Amerika Serikat ini juga bertemu dengan para penggemarnya dan memberi sedikit tips untuk melatih anjing.

Christia Dharmawan, penggemar Cesar Millan dan juga perwakilan Kebon Vintage cars Bali, meneruskan pesan dari Cesar mengatakan banyak pecinta anjing yang belum memahami cara melatih anjing yang benar. 

"Sebenarnya untuk melatih anjing, kebiasaan anjing itu juga kebiasaan majikannya (pemilik). Dia (Cesar) bilang bukan sebagai "dog trainer" tetapi "human trainer". Jadi dia sebenarnya melatih majikannya (pemilik) bukan pelatih anjingnya," ujarnya.

Selanjutnya kesalahan lain yang dilakukan pemilik anjing selama ini adalah memperlakukan anjing layaknya manusia secara berlebihan. Padahal anjing seharusnya diperlakukan secara alami layaknya hewan peliharaan lain.

"Pesannya adalah "don't humanize dog" atau jangan memperlakukan anjing seperti manusia pada umumnya. Mereka anjing seperti biasa, jadi itu memang natur (aslinya) begitu," ujarnya. 

Ia menambahkan, kebanyakan kita terlalu memanjakan anjing seperti tidur di atas ranjang. "Tidak apa-apa diperlakukan seperti itu, tetapi kadang orang ada yang berlebihan memperlakukan mereka seperti manusia. Idealnya ikuti insting atau skillnya anjing itu," ujar Christia. 

Selain itu anjing jenis Beagle atau Greyhound, mereka memang pintar di penciumannya. Namun kalau anjing jenis Pug atau Pitbul, penciumannya agak kurang sehingga sering kena masalah di jalan karena selalu ingin dekat dengan anjing lain. 

"Jadi pesannya, kenali ras atau jenis anjing kamu seperti apa sebenarnya," ujar Christia.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023