Denpasar (Antara Bali) - PT Garuda Indonesia bekerja sama dengan agen perjalanan wisata membuat paket "Tirtha Yatra" atau perjalanan spritual ke Gunung Salak Bogor melalui Jakarta, dengan harga tiket berkisar Rp2 jutaan selama dua hari.
"Penerbangan dari Denpasar - Jakarta PP untuk paket ini dilakukan pada malam hari, sekaligus dalam upaya menutupi minimnya penumpang tujuan domestik tersebut," kata General Manager PT Garuda Indonesia Denpasar, Bagus Y Siregar saat dihubungi ANTARA Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, dengan paket "Tirta Yatra" ini ternyata bisa mendongkrak jumlah penumpang pada penerbangan malam hari hingga di "load factor" (LF) 70 persen.
"Animo masyarakat Bali untuk melakukan perjalanan keagamaan cukup tinggi, apalagi dengan adanya paket yang kita buat dengan agen perjalanan tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat dan Garuda," katanya.
Selain membuat program paket tersebut, pihak Garuda juga memberikan voucer kepada agen yang memberikan kontribusi besar kepada Garuda.
"Kami memberikan mereka apresiasi, dalam bentuk voucer agar mereka makin giat menjual tiket Garuda," jelas Bagus Y Siregar yang juga menjabat Senior GM Australia/SWM Garuda Indonesia.
Terkait penerbangan internasional, Bagus Siregar menyatakan, tidak ada perubahan atau penurunan yang berarti.
"LF untuk penerbangan internasional ke Pulau Dewata stabil, tidak terjadi penurunan yang berarti usai tahun baru," katanya.
Ia juga mengungkapkan, menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2010 lalu, penerbangan Garuda mengalami lonjakan yang tinggi. Selama sekitar 10 hari LF Garuda mencapai titik tertinggi hingga di level 100 persen. Setelah tanggal 5 Januari LF rute domestik kembali ke posisi normal di level 80 persen.
"Puncak jumlah penumpang pada Desember 2009 terjadi mulai tanggal 26 hingga 31 Desember," kata Bagus Siregar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Penerbangan dari Denpasar - Jakarta PP untuk paket ini dilakukan pada malam hari, sekaligus dalam upaya menutupi minimnya penumpang tujuan domestik tersebut," kata General Manager PT Garuda Indonesia Denpasar, Bagus Y Siregar saat dihubungi ANTARA Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, dengan paket "Tirta Yatra" ini ternyata bisa mendongkrak jumlah penumpang pada penerbangan malam hari hingga di "load factor" (LF) 70 persen.
"Animo masyarakat Bali untuk melakukan perjalanan keagamaan cukup tinggi, apalagi dengan adanya paket yang kita buat dengan agen perjalanan tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat dan Garuda," katanya.
Selain membuat program paket tersebut, pihak Garuda juga memberikan voucer kepada agen yang memberikan kontribusi besar kepada Garuda.
"Kami memberikan mereka apresiasi, dalam bentuk voucer agar mereka makin giat menjual tiket Garuda," jelas Bagus Y Siregar yang juga menjabat Senior GM Australia/SWM Garuda Indonesia.
Terkait penerbangan internasional, Bagus Siregar menyatakan, tidak ada perubahan atau penurunan yang berarti.
"LF untuk penerbangan internasional ke Pulau Dewata stabil, tidak terjadi penurunan yang berarti usai tahun baru," katanya.
Ia juga mengungkapkan, menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2010 lalu, penerbangan Garuda mengalami lonjakan yang tinggi. Selama sekitar 10 hari LF Garuda mencapai titik tertinggi hingga di level 100 persen. Setelah tanggal 5 Januari LF rute domestik kembali ke posisi normal di level 80 persen.
"Puncak jumlah penumpang pada Desember 2009 terjadi mulai tanggal 26 hingga 31 Desember," kata Bagus Siregar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010