Satgas COVID-19 Provinsi Bali mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk segera mengikuti vaksinasi penguat (booster) kedua atau vaksin keempat karena sangat penting untuk penguatan imun tubuh dan antibodi mencegah penularan COVID-19.

"Kami Satgas COVID-19, tetap mengimbau dan mengedukasi masyarakat pentingnya booster kedua ini karena mengingat kasus COVID-19 itu masih ada dan belum selesai," kata Sekretaris Satgas COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Jumat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini melihat animo masyarakat menurun dan tidak sekencang tahun lalu saat vaksinasi booster pertama (vaksinasi 3). Apalagi saat itu memang menjadi persyaratan perjalanan.

"Vaksin COVID-19 dalam tubuh kita punya batas waktu maksimal enam bulan. Jika sudah lewat, sama halnya dengan tubuh kita tidak memiliki antibodi," ujarnya.

Untuk mendapatkan layanan vaksinasi penguat kedua, tambah Rentin, masyarakat dapat mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat seperti puskesmas dan rumah sakit karena stok vaksin COVID-19 masih mencukupi.

Capaian atau cakupan vaksinasi penguat kedua (vaksinasi 4) di Provinsi Bali hingga 30 Maret 2023 tercatat baru diterima sebanyak 186.545 orang (6,20 persen).

Capaian tersebut diterima SDM fasilitas kesehatan sebanyak 34.282 orang (93 persen), lansia usia 60 tahun ke atas ada 38.905 orang (8,6 persen), pelayan publik sebanyak (16,8 persen) serta kelompok masyarakat umum dan rentan sebanyak 56.559 orang (2,6 persen).

Sedangkan jika dilihat cakupannya dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali, tiga daerah yang tertinggi cakupannya yakni Kota Denpasar (10,60 persen), Kabupaten Jembrana (8,88 persen) dan Kabupaten Tabanan (7,60 persen).

Rentin menambahkan, capaian vaksinasi penguat kedua tersebut jauh lebih kecil dibandingkan cakupan vaksinasi penguat pertama (vaksinasi 3) yang sudah diterima sebanyak 2.167.630 orang (75,71 persen).

"Sedangkan total capaian vaksinasi 1 sebanyak 3.970.177 orang (105,19 persen) dan capaian vaksinasi 2 sebanyak 3.688.597 orang (97,73 persen)," ucapnya.

Rentin tetap mengimbau masyarakat Bali untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) meskipun kasus COVID-19 di Provinsi Bali sudah melandai. Dalam dua minggu terakhir tercatat di bawah 10 kasus per hari.

"PHBS ini penting tidak semata-mata karena ada COVID-19 tetapi juga untuk benteng diri dari terpapar semua jenis penyakit," kata Rentin menegaskan.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023