Layanan armada mobilitas mikro yang ramah lingkungan dari Beam Mobility berupa sepeda atau skuter elektrik kini mulai diujicobakan di daerah wisata Legian, Kuta, Kabupaten Badung-Bali, sebagai alternatif alat transportasi bagi wisatawan.
Lurah Legian Putu Eka Martini SIP, MAP, di Kabupaten Badung, Senin berharap dengan hadirnya kendaraan elektrik/listrik Beam di Legian dapat menjadi alternatif transportasi untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Hal ini dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan vibrasi yang sangat baik untuk pariwisata di Legian," ujar Eka dalam keterangan tertulisnya.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Beam Mobility untuk dukungan peminjaman beberapa armada dalam penyediaan keamanan perayaan di daerah Legian pada Hari Suci Nyepi Saka 1945 belum lama ini.
Terdapat 120 armada yang dihadirkan pada uji coba di daerah Legian yang terdiri dari dua jenis armada, yaitu Beam Rover dan Beam e-scooter. Seluruh armada Beam Mobility memiliki batas kecepatan maksimal 25km/jam.
Seluruh armada Beam Mobility dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung. Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu.
Pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka.
Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Head of Expansion Beam Mobility Indonesia Valentinus Ricky Sjofyan mengatakan pihaknya menyediakan layanan armada yang baru, berbeda dari kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
"Sehubungan dengan peraturan Pemprov Bali terkait pembatasan penyewaan kendaraan roda dua kepada wisatawan mancanegara, kami percaya Beam dapat menyediakan layanan armada alternatif yang dapat digunakan oleh wisatawan maupun warga lokal," katanya.
Valentinus menambahkan, pemantauan secara penuh kepada penggunanya terus akan dilakukan oleh Beam agar Bali, khususnya Legian tetap rapi, aman walaupun dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang berdatangan.
"Kami memiliki tim yang terlatih secara khusus untuk berpatroli di seluruh daerah Legian selama 24 jam yang disebut BEAM Rapid Response Ranger, tim yang beranggotakan warga setempat ini akan membantu pengguna untuk mengoperasikan armada," katanya.
Sejak tahun 2019, Beam Mobility telah mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai bentuk komitmen perusahaan atas pengurangan emisi karbon.
Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh dalam mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber daya terbarukan yang bersertifikat.
Hadirnya Beam Mobility dengan sistem mobilitas mikronya menjadi solusi atas tingginya kebutuhan akan moda transportasi sekaligus membantu mengurangi kemacetan, polusi udara dan meningkatkan infrastruktur mobilitas, serta mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.
Saat ini, Beam Mobility telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi di lebih dari 60 kota di Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan secara khusus digunakan secara masif di Australia dan Jepang.
Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di Bogor (23 September 2022) dan Tibubeneng (10 Maret 2023). Beam Mobility menghadirkan layanan dalam tujuh bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan lainnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, hingga 2021 di Bali terdapat 4.501.791 kendaraan. Dari jumlah tersebut kuantitas sepeda motor menjadi yang paling tinggi dengan 3.877.595 kendaraan diikuti dengan mobil penumpang di 465.282 kendaraan.
Tingginya kuantitas kendaraan di Bali terus meningkat bahkan melebihi jumlah penduduk Bali sekitar 4,27 juta penduduk per 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Lurah Legian Putu Eka Martini SIP, MAP, di Kabupaten Badung, Senin berharap dengan hadirnya kendaraan elektrik/listrik Beam di Legian dapat menjadi alternatif transportasi untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Hal ini dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan vibrasi yang sangat baik untuk pariwisata di Legian," ujar Eka dalam keterangan tertulisnya.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Beam Mobility untuk dukungan peminjaman beberapa armada dalam penyediaan keamanan perayaan di daerah Legian pada Hari Suci Nyepi Saka 1945 belum lama ini.
Terdapat 120 armada yang dihadirkan pada uji coba di daerah Legian yang terdiri dari dua jenis armada, yaitu Beam Rover dan Beam e-scooter. Seluruh armada Beam Mobility memiliki batas kecepatan maksimal 25km/jam.
Seluruh armada Beam Mobility dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung. Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu.
Pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka.
Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Head of Expansion Beam Mobility Indonesia Valentinus Ricky Sjofyan mengatakan pihaknya menyediakan layanan armada yang baru, berbeda dari kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
"Sehubungan dengan peraturan Pemprov Bali terkait pembatasan penyewaan kendaraan roda dua kepada wisatawan mancanegara, kami percaya Beam dapat menyediakan layanan armada alternatif yang dapat digunakan oleh wisatawan maupun warga lokal," katanya.
Valentinus menambahkan, pemantauan secara penuh kepada penggunanya terus akan dilakukan oleh Beam agar Bali, khususnya Legian tetap rapi, aman walaupun dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang berdatangan.
"Kami memiliki tim yang terlatih secara khusus untuk berpatroli di seluruh daerah Legian selama 24 jam yang disebut BEAM Rapid Response Ranger, tim yang beranggotakan warga setempat ini akan membantu pengguna untuk mengoperasikan armada," katanya.
Sejak tahun 2019, Beam Mobility telah mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai bentuk komitmen perusahaan atas pengurangan emisi karbon.
Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh dalam mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber daya terbarukan yang bersertifikat.
Hadirnya Beam Mobility dengan sistem mobilitas mikronya menjadi solusi atas tingginya kebutuhan akan moda transportasi sekaligus membantu mengurangi kemacetan, polusi udara dan meningkatkan infrastruktur mobilitas, serta mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.
Saat ini, Beam Mobility telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi di lebih dari 60 kota di Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan secara khusus digunakan secara masif di Australia dan Jepang.
Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di Bogor (23 September 2022) dan Tibubeneng (10 Maret 2023). Beam Mobility menghadirkan layanan dalam tujuh bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan lainnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, hingga 2021 di Bali terdapat 4.501.791 kendaraan. Dari jumlah tersebut kuantitas sepeda motor menjadi yang paling tinggi dengan 3.877.595 kendaraan diikuti dengan mobil penumpang di 465.282 kendaraan.
Tingginya kuantitas kendaraan di Bali terus meningkat bahkan melebihi jumlah penduduk Bali sekitar 4,27 juta penduduk per 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023