Ramadhan 2023 jatuh bertepatan dengan musim pancaroba, untuk itu masyarakat yang menjalani ibadah puasa harus lebih memperhatikan dan menjaga kondisi tubuh sebab musim ini identik dengan munculnya berbagai gangguan kesehatan seperti flu, batuk, panas dalam, dan diare.
Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto, MARS menjelaskan bahwa musim pancaroba memang membuat penyebaran penyakit menjadi jauh lebih cepat, salah satu penyebabnya adalah kemampuan organisme patogen yang dapat bertahan hidup di luar inang.
"Ini karena musim pancaroba memiliki iklim yang cocok untuk patogen bertahan hidup, yaitu suhu, kelembaban, paparan sinar matahari, pH, dan salinitas sesuai dengan habitatnya. Ketika organisme patogen lebih mampu bertahan hidup, penyebarannya pun juga lebih mudah," kata Irwan dalam keterangannya, Kamis.
Irwan kemudian memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan masyarakat agar tetap sehat dalam menjalani puasa di musim pancaroba.
Tidur cukup
Saat puasa, orang biasanya akan kekurangan waktu tidur karena harus terbangun pada dini hari untuk makan sahur. Kondisi cuaca yang tidak menentu di musim pancaroba ditambah dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman di siang hari juga kerap membuat tubuh mudah lelah dan mengantuk.
Oleh karena itu, pastikan anda memenuhi kebutuhan tidur selama 6-8 jam per hari. Selain terhindar dari kondisi tubuh yang semakin lemas, durasi tidur yang cukup juga akan membuat imunitas tubuh tetap terjaga saat anda harus tetap aktif bergerak dan berkegiatan.
Berbuka dan sahur dengan makanan yang mengandung antioksidan
Saat pancaroba, tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, sehingga mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempertahankan kesehatan.
Beberapa makanan yang kaya akan antioksidan seperti brokoli, bayam, wortel, tomat, apel, stroberi, blueberry, dan anggur.
Perhatikan cara konsumsi kopi dan teh
Kopi atau teh dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini akan berdampak pada rasa lemas yang akan timbul sejak pagi saat berpuasa.
Konsumsi teh yang terlalu manis juga sebaiknya dihindari saat sahur karena akan memicu rasa haus di siang hari, terutama di musim pancaroba dengan suhu udara yang dapat berubah secara ekstrem.
Oleh karena itu, minuman terbaik pada saat sahur adalah air putih. Pastikan anda minum air putih minimal dua gelas pada saat sahur.
Konsumsi vitamin dan olahraga ringan
Tubuh akan kekurangan asupan gizi, air, mineral, dan vitamin selama berpuasa. Jika anda tidak memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, bukan hanya merasa lelah, lesu, dan lemas saja, namun tubuh pun akan lebih rentan terhadap penularan penyakit yang identik muncul di musim pancaroba.
Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi tubuh melalui vitamin dapat dilakukan untuk tetap menjaga imunitas tubuh. Vitamin A, D, C, zinc, yodium, dan magnesium jadi beberapa jenis suplemen yang perlu dipenuhi.
Selain itu, olahraga dengan intensitas ringan juga disarankan untuk menjaga vitalitas tubuh. Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti yoga dan pilates di malam hari setelah berbuka puasa dan beribadah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto, MARS menjelaskan bahwa musim pancaroba memang membuat penyebaran penyakit menjadi jauh lebih cepat, salah satu penyebabnya adalah kemampuan organisme patogen yang dapat bertahan hidup di luar inang.
"Ini karena musim pancaroba memiliki iklim yang cocok untuk patogen bertahan hidup, yaitu suhu, kelembaban, paparan sinar matahari, pH, dan salinitas sesuai dengan habitatnya. Ketika organisme patogen lebih mampu bertahan hidup, penyebarannya pun juga lebih mudah," kata Irwan dalam keterangannya, Kamis.
Irwan kemudian memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan masyarakat agar tetap sehat dalam menjalani puasa di musim pancaroba.
Tidur cukup
Saat puasa, orang biasanya akan kekurangan waktu tidur karena harus terbangun pada dini hari untuk makan sahur. Kondisi cuaca yang tidak menentu di musim pancaroba ditambah dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman di siang hari juga kerap membuat tubuh mudah lelah dan mengantuk.
Oleh karena itu, pastikan anda memenuhi kebutuhan tidur selama 6-8 jam per hari. Selain terhindar dari kondisi tubuh yang semakin lemas, durasi tidur yang cukup juga akan membuat imunitas tubuh tetap terjaga saat anda harus tetap aktif bergerak dan berkegiatan.
Berbuka dan sahur dengan makanan yang mengandung antioksidan
Saat pancaroba, tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, sehingga mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempertahankan kesehatan.
Beberapa makanan yang kaya akan antioksidan seperti brokoli, bayam, wortel, tomat, apel, stroberi, blueberry, dan anggur.
Perhatikan cara konsumsi kopi dan teh
Kopi atau teh dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini akan berdampak pada rasa lemas yang akan timbul sejak pagi saat berpuasa.
Konsumsi teh yang terlalu manis juga sebaiknya dihindari saat sahur karena akan memicu rasa haus di siang hari, terutama di musim pancaroba dengan suhu udara yang dapat berubah secara ekstrem.
Oleh karena itu, minuman terbaik pada saat sahur adalah air putih. Pastikan anda minum air putih minimal dua gelas pada saat sahur.
Konsumsi vitamin dan olahraga ringan
Tubuh akan kekurangan asupan gizi, air, mineral, dan vitamin selama berpuasa. Jika anda tidak memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, bukan hanya merasa lelah, lesu, dan lemas saja, namun tubuh pun akan lebih rentan terhadap penularan penyakit yang identik muncul di musim pancaroba.
Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi tubuh melalui vitamin dapat dilakukan untuk tetap menjaga imunitas tubuh. Vitamin A, D, C, zinc, yodium, dan magnesium jadi beberapa jenis suplemen yang perlu dipenuhi.
Selain itu, olahraga dengan intensitas ringan juga disarankan untuk menjaga vitalitas tubuh. Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti yoga dan pilates di malam hari setelah berbuka puasa dan beribadah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023