Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kabupaten Badung akan membentuk Barisan Sukarelawan Kebakaran yang diberi nama Laskar Sapugeni untuk meningkatkan response time penanganan kebakaran.
"Rencananya tim ini akan dibentuk minimal lima orang. Namun jumlah ini akan disesuaikan dengan luas desa. Bisa lebih dari lima tergantung dari relawan yang ada. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan edukasi terkait penanganan kebakaran," ujar Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung Wayan Wirya di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, nantinya tim Laskar Sapugeni akan direkrut dari para relawan yang ada di setiap desa yang sudah terlatih dan mendapatkan edukasi agar ketika ada kebakaran penanganan dapat dilakukan secara lebih baik dan mempercepat response time.
Menurut Wayan Wirya, untuk penanganan suatu kejadian kebakaran, pihaknya memiliki batas waktu response time 15 menit. Waktu tersebut terhitung sejak adanya laporan kebakaran sampai armada tiba di lokasi.
saat ini tim Laskar Sapugeni sudah ada di seluruh wilayah Kecamatan Petang, Badung. Selain itu untuk penanganan di wilayah Badung selatan utamanya kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali juga telah disiapkan tim tersebut di Desa Adat Bualu dan Peminge.
"Kami telah menyebar pos di setiap kecamatan. Sehingga waktu 15 menit itu bisa kami capai bahkan bisa kurang dari itu," kata dia.
Ia menambahkan selain berfokus pada penanganan, Diskarmat Badung pun melakukan pencegahan kebakaran. Upaya ini dilakukan dengan melakukan edukasi, seperti banyak yang dilakukan kepada karyawan hotel.
"Apalagi di hotel-hotel kawasan Badung Selatan selalu meminta kami untuk melakukan edukasi terhadap karyawan-karyawannya. Lalu di tingkat masyarakat, kami juga melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, seperti di TK," ungkap Wayan Wirya.
Ia mengungkapkan, selain penanganan dan pencegahan kebakaran, Diskarmat Badung juga sering diminta menangani keluhan masyarakat. Seperti terkait permasalahan sarang tawon dan temuan ular. Sehingga pihaknya pun mengirimkan tim untuk melakukan penanganan.
"Itu sangat sering di Kabupaten Badung. Kami juga sering melakukan penyelamatan manusia yang dibantu pihak kepolisian, Basarnas, dan perangkat lainnya," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Rencananya tim ini akan dibentuk minimal lima orang. Namun jumlah ini akan disesuaikan dengan luas desa. Bisa lebih dari lima tergantung dari relawan yang ada. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan edukasi terkait penanganan kebakaran," ujar Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung Wayan Wirya di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, nantinya tim Laskar Sapugeni akan direkrut dari para relawan yang ada di setiap desa yang sudah terlatih dan mendapatkan edukasi agar ketika ada kebakaran penanganan dapat dilakukan secara lebih baik dan mempercepat response time.
Menurut Wayan Wirya, untuk penanganan suatu kejadian kebakaran, pihaknya memiliki batas waktu response time 15 menit. Waktu tersebut terhitung sejak adanya laporan kebakaran sampai armada tiba di lokasi.
saat ini tim Laskar Sapugeni sudah ada di seluruh wilayah Kecamatan Petang, Badung. Selain itu untuk penanganan di wilayah Badung selatan utamanya kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali juga telah disiapkan tim tersebut di Desa Adat Bualu dan Peminge.
"Kami telah menyebar pos di setiap kecamatan. Sehingga waktu 15 menit itu bisa kami capai bahkan bisa kurang dari itu," kata dia.
Ia menambahkan selain berfokus pada penanganan, Diskarmat Badung pun melakukan pencegahan kebakaran. Upaya ini dilakukan dengan melakukan edukasi, seperti banyak yang dilakukan kepada karyawan hotel.
"Apalagi di hotel-hotel kawasan Badung Selatan selalu meminta kami untuk melakukan edukasi terhadap karyawan-karyawannya. Lalu di tingkat masyarakat, kami juga melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, seperti di TK," ungkap Wayan Wirya.
Ia mengungkapkan, selain penanganan dan pencegahan kebakaran, Diskarmat Badung juga sering diminta menangani keluhan masyarakat. Seperti terkait permasalahan sarang tawon dan temuan ular. Sehingga pihaknya pun mengirimkan tim untuk melakukan penanganan.
"Itu sangat sering di Kabupaten Badung. Kami juga sering melakukan penyelamatan manusia yang dibantu pihak kepolisian, Basarnas, dan perangkat lainnya," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023