Warga Desa Singabangsa, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, menemukan sebuah koper berwarna merah yang berisi potongan tubuh manusia atau mayat korban mutilasi.
"Iya benar di wilayah Tenjo dan masih proses olah TKP (tempat kejadian perkara) pihak Satreskrim dan Polsek Tenjo," kata Kasihumas Polres Bogor Iptu Desi Triana dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat.
Koper berukuran sekitar 28 inch itu ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB di pinggir jalan desa. Dalam koper tersebut terdapat potongan tubuh manusia tanpa kepala dan kaki dengan dibalut plastik hitam.
Ketua RW setempat, Dendi, mengatakan dirinya menerima laporan dari masyarakat pada Rabu pagi mengenai penemuan mayat orang dewasa yang belum diketahui identitasnya.
"Kronologinya, warga ada yang melihat koper, entah isinya apa. Katanya, (koper) dibuka (dan) ditemukan mayat dimutilasi. Akhirnya, dia kaget, (lalu) lapor pada pihak RT setempat. Habis itu, RT melapor ke RW. Saya ke lokasi, ternyata sudah ramai," kata Dendi.
Kemudian, dia berkoordinasi dengan aparatur wilayah setempat untuk melakukan penanganan dengan menghubungi pihak kepolisian.
Kapolsek Tenjo Iptu Suyadi mengaku tidak langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) saat tiba di lokasi penemuan mayat karena menunggu petugas dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri.
"Iya betul, tapi kami tidak langsung olah TKP. Kami tunggu Inafis dulu, sambil amankan TKP supaya jangan sampai tersentuh orang," kata Suyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Iya benar di wilayah Tenjo dan masih proses olah TKP (tempat kejadian perkara) pihak Satreskrim dan Polsek Tenjo," kata Kasihumas Polres Bogor Iptu Desi Triana dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat.
Koper berukuran sekitar 28 inch itu ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB di pinggir jalan desa. Dalam koper tersebut terdapat potongan tubuh manusia tanpa kepala dan kaki dengan dibalut plastik hitam.
Ketua RW setempat, Dendi, mengatakan dirinya menerima laporan dari masyarakat pada Rabu pagi mengenai penemuan mayat orang dewasa yang belum diketahui identitasnya.
"Kronologinya, warga ada yang melihat koper, entah isinya apa. Katanya, (koper) dibuka (dan) ditemukan mayat dimutilasi. Akhirnya, dia kaget, (lalu) lapor pada pihak RT setempat. Habis itu, RT melapor ke RW. Saya ke lokasi, ternyata sudah ramai," kata Dendi.
Kemudian, dia berkoordinasi dengan aparatur wilayah setempat untuk melakukan penanganan dengan menghubungi pihak kepolisian.
Kapolsek Tenjo Iptu Suyadi mengaku tidak langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) saat tiba di lokasi penemuan mayat karena menunggu petugas dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri.
"Iya betul, tapi kami tidak langsung olah TKP. Kami tunggu Inafis dulu, sambil amankan TKP supaya jangan sampai tersentuh orang," kata Suyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023