Komitmen Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam meningkatkan kualitas pendidikan ditunjukkannya dengan mengubah SMP swasta menjadi SMPN 4 Gianyar.
“Ini merupakan SMP ke-8 yang saya resmikan sejak saya menjabat sebagai Bupati Gianyar. Dengan harapan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di daerah ini,” kata Bupati Mahayastra saat menyerahkan surat keputusan (SK) peralihan dari SMP Swadarma Sastra menjadi SMP N 4 Gianyar di Pura Desa, Desa Adat Serongga, Gianyar, Bali, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
Bupati Mahayastra juga berpesan agar masyarakat Desa Serongga mempercayakan kepada SMP N 4 Gianyar untuk mendidik anak-anaknya. “Mari percayakan, kita dukung anak-anak bersekolah di SMP N 4, minimal anak-anak kita bisa mengenyam pendidikan tanpa hambatan dan yang terpenting adalah pendidikan karakter bagi anak yang didapat saat duduk di bangku SD dan SMP,” ujar dia..
Terkait peralihan tersebut, Bupati Mahayastra mengatakan yang penting siswa di SMPN 4 Gianyar ini terus bertambah, nanti ke depan akan disesuaikan dengan bangunan gedung untuk ruang kelas. “Murid dulu baru bangun gedung. Kita konsep gedung belajar yang aman dan nyaman, ruang ekstra. Yang penting siswa ada,” tegasnya.
Baca juga: Dinas Kominfo Kabupaten Gianyar raih juara 1 foto terbaik nasional
Sementara itu, Kadisdik Gianyar I Made Suradnya menegaskan tidak ada perekrutan Guru baru di SMP N 4 Gianyar. “Jadi ini sekolah peralihan, guru yang ada sudah sesuai dengan mata pelajaran yang ada sehingga kita tidak merekrut guru lagi. Nanti kalau siswa bertambah kita lakukan mutasi atau mengambil dari sekolah lain atau melalui perekrutan kembali,” terang Suradnya.
Kepala Sekolah SMP N 4 Gianyar Ni Putu Wahyuni menuturkan bahwa kini hanya ada 46 siswa di sekolahnya. Penurunan jumlah siswa tersebut disebabkan adanya kebijakan zonasi yang kebanyakan siswa diterima di negeri.
Dengan dijadikannya SMP Swadarma Sastra menjadi SMP N 4 Gianyar, Wahyuni mampu menampung siswa yang berada di daerah Selatan. "Semoga bisa menampung siswa dari daerah desa Lebih atau desa Serongga,” pungkas Wahyuni.
Baca juga: Petani buah naga Gianyar manfaatkan sinar lampu listrik untuk tingkatkan panen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Ini merupakan SMP ke-8 yang saya resmikan sejak saya menjabat sebagai Bupati Gianyar. Dengan harapan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di daerah ini,” kata Bupati Mahayastra saat menyerahkan surat keputusan (SK) peralihan dari SMP Swadarma Sastra menjadi SMP N 4 Gianyar di Pura Desa, Desa Adat Serongga, Gianyar, Bali, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
Bupati Mahayastra juga berpesan agar masyarakat Desa Serongga mempercayakan kepada SMP N 4 Gianyar untuk mendidik anak-anaknya. “Mari percayakan, kita dukung anak-anak bersekolah di SMP N 4, minimal anak-anak kita bisa mengenyam pendidikan tanpa hambatan dan yang terpenting adalah pendidikan karakter bagi anak yang didapat saat duduk di bangku SD dan SMP,” ujar dia..
Terkait peralihan tersebut, Bupati Mahayastra mengatakan yang penting siswa di SMPN 4 Gianyar ini terus bertambah, nanti ke depan akan disesuaikan dengan bangunan gedung untuk ruang kelas. “Murid dulu baru bangun gedung. Kita konsep gedung belajar yang aman dan nyaman, ruang ekstra. Yang penting siswa ada,” tegasnya.
Baca juga: Dinas Kominfo Kabupaten Gianyar raih juara 1 foto terbaik nasional
Sementara itu, Kadisdik Gianyar I Made Suradnya menegaskan tidak ada perekrutan Guru baru di SMP N 4 Gianyar. “Jadi ini sekolah peralihan, guru yang ada sudah sesuai dengan mata pelajaran yang ada sehingga kita tidak merekrut guru lagi. Nanti kalau siswa bertambah kita lakukan mutasi atau mengambil dari sekolah lain atau melalui perekrutan kembali,” terang Suradnya.
Kepala Sekolah SMP N 4 Gianyar Ni Putu Wahyuni menuturkan bahwa kini hanya ada 46 siswa di sekolahnya. Penurunan jumlah siswa tersebut disebabkan adanya kebijakan zonasi yang kebanyakan siswa diterima di negeri.
Dengan dijadikannya SMP Swadarma Sastra menjadi SMP N 4 Gianyar, Wahyuni mampu menampung siswa yang berada di daerah Selatan. "Semoga bisa menampung siswa dari daerah desa Lebih atau desa Serongga,” pungkas Wahyuni.
Baca juga: Petani buah naga Gianyar manfaatkan sinar lampu listrik untuk tingkatkan panen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023