Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut penerbangan langsung (direct flight) dari Bandara Gaoqi Xiamen, China menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali berdampak positif bagi pariwisata dan perekonomian di Bali.
"Mengingat China merupakan salah satu potensi 'market' bagi pariwisata di Bali. Saat ini, tercatat sebanyak 1.143 wisman (wisatawan mancanegara) asal China datang ke Bali sejak awal tahun 2023. Dengan adanya penerbangan reguler secara 'direct' tentunya akan sangat mendukung," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni melalui keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Senin.
Adapun, penerbangan langsung Xiamen-Denpasar tersebut dibuka dengan frekuensi penerbangan setiap hari.
Penerbangan pertama Xiamen-Denpasar menjadi penerbangan reguler pertama setelah pandemi COVID-19 yang dilakukan pada Jumat (3/3) lalu.
Baca juga: Penerbangan langsung Xiamen China ke Bali beroperasi mulai 3 Maret 2023
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Xiamen Airlines Boeing 738-800 dengan kapasitas 169 kursi. Jadwal kedatangan pesawat dari Xiamen pada pukul 23.15 WITA dan kembali ke Xiamen pukul 00.15 WITA.
Sebelumnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melayani penerbangan charter dari Shenzen-Denpasar seminggu sekali oleh maspakai Lion Air menggunakan pesawat Boeing 737-900. Kini sudah ada dua kota di China, yaitu Xiamen dan Shenzhen yang terkoneksi langsung dengan Bali melalui 'reguler flight' dan 'charter flight'.
Kristi mengharapkan aksesibilitas penerbangan dari China ke Indonesia semakin mendorong pemulihan sektor penerbangan, terutama rute penerbangan internasional tak hanya di Bali, melainkan juga di kota-kota lainnya.
Selain dari China, pada awal Maret 2023 lalu telah beroperasi penerbangan langsung satu kali dalam seminggu dari Bandar Udara Narita Tokyo menuju Bandar Udara SAM Ratulangi Manado pergi pulang oleh maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat Airbus A333 kapasitas 250 kursi.
"Dengan kolaborasi yang erat antarkementerian/lembaga dan semua 'stakeholders' penerbangan akan terwujud potensi konektivitas penerbangan agar kota-kota dapat terhubung dengan rute internasional, sehingga mampu mendorong pemulihan sektor penerbangan di Indonesia setelah pandemi," kata Kristi.
Baca juga: Cok Ace: Bali gali potensi penerbangan langsung dari kota lain di China
Baca juga: Penerbangan China-Indonesia naik menyusul izin berwisata
Baca juga: Wagub Bali usul ke Menparekraf agar ada penerbangan dari 20 kota di China
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Mengingat China merupakan salah satu potensi 'market' bagi pariwisata di Bali. Saat ini, tercatat sebanyak 1.143 wisman (wisatawan mancanegara) asal China datang ke Bali sejak awal tahun 2023. Dengan adanya penerbangan reguler secara 'direct' tentunya akan sangat mendukung," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni melalui keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Senin.
Adapun, penerbangan langsung Xiamen-Denpasar tersebut dibuka dengan frekuensi penerbangan setiap hari.
Penerbangan pertama Xiamen-Denpasar menjadi penerbangan reguler pertama setelah pandemi COVID-19 yang dilakukan pada Jumat (3/3) lalu.
Baca juga: Penerbangan langsung Xiamen China ke Bali beroperasi mulai 3 Maret 2023
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Xiamen Airlines Boeing 738-800 dengan kapasitas 169 kursi. Jadwal kedatangan pesawat dari Xiamen pada pukul 23.15 WITA dan kembali ke Xiamen pukul 00.15 WITA.
Sebelumnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melayani penerbangan charter dari Shenzen-Denpasar seminggu sekali oleh maspakai Lion Air menggunakan pesawat Boeing 737-900. Kini sudah ada dua kota di China, yaitu Xiamen dan Shenzhen yang terkoneksi langsung dengan Bali melalui 'reguler flight' dan 'charter flight'.
Kristi mengharapkan aksesibilitas penerbangan dari China ke Indonesia semakin mendorong pemulihan sektor penerbangan, terutama rute penerbangan internasional tak hanya di Bali, melainkan juga di kota-kota lainnya.
Selain dari China, pada awal Maret 2023 lalu telah beroperasi penerbangan langsung satu kali dalam seminggu dari Bandar Udara Narita Tokyo menuju Bandar Udara SAM Ratulangi Manado pergi pulang oleh maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat Airbus A333 kapasitas 250 kursi.
"Dengan kolaborasi yang erat antarkementerian/lembaga dan semua 'stakeholders' penerbangan akan terwujud potensi konektivitas penerbangan agar kota-kota dapat terhubung dengan rute internasional, sehingga mampu mendorong pemulihan sektor penerbangan di Indonesia setelah pandemi," kata Kristi.
Baca juga: Cok Ace: Bali gali potensi penerbangan langsung dari kota lain di China
Baca juga: Penerbangan China-Indonesia naik menyusul izin berwisata
Baca juga: Wagub Bali usul ke Menparekraf agar ada penerbangan dari 20 kota di China
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023