Presiden Joko Widodo menyatakan sangat senang dengan dimulainya konstruksi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang Induk di kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) karena menunjukkan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia.

"Hari ini saya sangat, sangat, sangat senang sekali karena PLTA Mentarang Induk dimulai pekerjaannya, dimulai konstruksinya, dan saya lebih senang karena ini dikerjakan oleh Konsorsium Indonesia dan Malaysia, menunjukkan bahwa kita sebagai saudara serumpun betul-betul bisa bekerja sama dengan baik," kata Presiden Joko Widodo saat melakukan ground breaking di PLTA Mentarang Induk, kabupaten Malinau, Kaltara pada Rabu.

Ikut menghadiri peletakan batu pertama tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Premier dan Deputy Premier Sarawak, Ketua Konsorsium Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara Boy Thohir dan pejabat terkait lainnya.

"Kita harapkan nanti tujuh tahun lagi, tujuh tahun ya Pak selesai, tujuh tahun akan selesai dan kita harapkan betul-betul memberikan manfaat kepada Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara dan kepada seluruh rakyat Indonesia," tambah Presiden.

PLTA Mentarang Induk, menurut Presiden, akan yang terintegrasi dengan kawasan industri hijau di Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).

Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Kaltara tinjau Kalimantan Industrial Park

"PLTA ini di Malinau, KIPI ada di kabupaten Bulungan, yang nantinya produk-produk yang dihasilkan karena energinya hijau, produk-produk yang dihasilkan nanti di Bulungan, di KIPI untuk produk-produk hijau," ungkap Presiden.

Produk-produk tersebut menurut Presiden akan memiliki emisi karbon yang rendah.

"Yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif karena energinya dari energi hijau dari sungai Mentarang di Kabupaten Malinau," ujar Presiden.

PLTA Mentarang Induk dibangun oleh PT Kayan Hydropower Nusantara (PT KHN) di Sungai Mentarang yang berlokasi di sekitar 35 kilometer bagian hulu Kota Malinau.

PLTA Mentarang Induk rencananya memiliki kapasitas sebesar 1.375 megawatt yang berpotensi menghasilkan energi listrik 9 Terawatt per jam (TWh).

Baca juga: Masyarakat Gilimanuk minta Presiden Jokowi bantu kepemilikan tanahnya

Jenis bendungan yang dibangun adalah tipe tanah urug berlapis beton atau concrete faced rockfill dam" (CFRD) yang dirancang dengan ketinggian puncak bendungan sekitar 220 meter dan panjang sekitar 750 meter.

Jadwal pembangunan bendungan tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 4-5 tahun secara bertahap, dan diikuti tahap penggenangan air (reservoir) yang akan membuat area penyimpanan air sekitar 22.800 hektar pada tingkat pasokan penuh (FSL).

Selain perannya dalam memicu industrialisasi tenaga air,  juga energi dari PLTA Mentarang Induk berpotensi untuk menyediakan pasokan energi bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya dan meningkatkan ketahanan pasokan listrik untuk Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023