Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali menerima sertifikat Bebas Frambusia atau penyakit kulit menular berkelanjutan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kita sangat bersyukur, Karangasem mendapatkan sertifikat Bebas Frambusia, itu membuktikan bahwa masyarakat Karangasem sudah bisa menerapkan perilaku hidup sehat," kata Bupati Karangasem, I Gede Dana di Karangasem, Senin.
Sertifikat Bebas Frambusia sendiri diberikan dalam rangka Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) kepada 103 Bupati/Wali Kota se-Indonesia, dan sertifikat Eliminasi Filariasis kepada 5 Bupati/Walikota se-Indonesia.
"Khusus untuk Provinsi Bali, ada empat kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat penghargaan Bebas Frambusia yang salah satunya diterima Kabupaten Karangasem," ujar Gede Dana.
Baca juga: Warga Karangasem yang urus akta kematian diberi penghargaan
Orang nomor satu di Pemkab Karangasem itu menegaskan komitmennya untuk menghilangkan Frambusia dengan menggerakkan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mengajak masyarakat menerapkan PHBS dan melaksanakan survailans secara aktif.
“Mari terapkan pola hidup sehat, semua masyarakat Karangasem harus sehat, karena orang yang sehat akan menjadi cerdas dan produktif hidupnya,” ujar Gede Dana.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Ida Bagus Putra Pertama menambahkan Frambusia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan umumnya terjadi di negara tropis dengan sanitasi yang buruk.
Penyakit tersebut biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 15 tahun, sehingga salah satu upaya yang diterapkan Pemkab Karangasem adalah screening bagi pelajar.
Baca juga: Pesona Desa Wisata Adat Tenganan di Karangasem, Bali
“Untuk mendapatkan sertifikat Bebas Frambusia perlu kegiatan aktif upaya penemuan kasus di faskes, seperti kegiatan puskesmas keliling dan pemeriksaan anak sekolah. Hasilnya tidak ditemukan kasus Frambusia, demikian juga melalui laporan bulanan serta register Frambusia puskesmas tidak ditemukan kasus," kata dia.
Putra Pertama menyampaikan tak ada kasus selama 6 bulan terakhir yang dibuktikan dengan surat pernyataan tidak ditemukan kasus Frambusia dari faskes, klinik, DPM dan rumah skit di wilayah Kabupaten Karangasem.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Kita sangat bersyukur, Karangasem mendapatkan sertifikat Bebas Frambusia, itu membuktikan bahwa masyarakat Karangasem sudah bisa menerapkan perilaku hidup sehat," kata Bupati Karangasem, I Gede Dana di Karangasem, Senin.
Sertifikat Bebas Frambusia sendiri diberikan dalam rangka Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) kepada 103 Bupati/Wali Kota se-Indonesia, dan sertifikat Eliminasi Filariasis kepada 5 Bupati/Walikota se-Indonesia.
"Khusus untuk Provinsi Bali, ada empat kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat penghargaan Bebas Frambusia yang salah satunya diterima Kabupaten Karangasem," ujar Gede Dana.
Baca juga: Warga Karangasem yang urus akta kematian diberi penghargaan
Orang nomor satu di Pemkab Karangasem itu menegaskan komitmennya untuk menghilangkan Frambusia dengan menggerakkan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mengajak masyarakat menerapkan PHBS dan melaksanakan survailans secara aktif.
“Mari terapkan pola hidup sehat, semua masyarakat Karangasem harus sehat, karena orang yang sehat akan menjadi cerdas dan produktif hidupnya,” ujar Gede Dana.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Ida Bagus Putra Pertama menambahkan Frambusia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan umumnya terjadi di negara tropis dengan sanitasi yang buruk.
Penyakit tersebut biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 15 tahun, sehingga salah satu upaya yang diterapkan Pemkab Karangasem adalah screening bagi pelajar.
Baca juga: Pesona Desa Wisata Adat Tenganan di Karangasem, Bali
“Untuk mendapatkan sertifikat Bebas Frambusia perlu kegiatan aktif upaya penemuan kasus di faskes, seperti kegiatan puskesmas keliling dan pemeriksaan anak sekolah. Hasilnya tidak ditemukan kasus Frambusia, demikian juga melalui laporan bulanan serta register Frambusia puskesmas tidak ditemukan kasus," kata dia.
Putra Pertama menyampaikan tak ada kasus selama 6 bulan terakhir yang dibuktikan dengan surat pernyataan tidak ditemukan kasus Frambusia dari faskes, klinik, DPM dan rumah skit di wilayah Kabupaten Karangasem.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023