Umat Hindu di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan upacara Giri Kerti di Taman Kaliurang dalam rangka menyambut peringatan Hari Raya Nyepi 1945 Caka, Sabtu.
Ketua panitia upacara Giri Kerti Marnoko, S.Ag mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Raya Nyepi Nasional 1945 Caka.
Menurut dia, Giri Kerti sendiri berarti memberi pelayanan kepada gunung, atau bisa juga diartikan menjaga kelestarian gunung, alam sekitar, dan melayani sesama makhluk tuhan.
"Di ajaran Hindu di Yogyakarta ini punya tiga keharmonisan yang harus dilaksanakan, yakni hubungan dengan pantai, hubungan dengan keraton atau tugu, dan hubungan dengan Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, upacara peringatan Hari Raya Nyepi Nasional kali ini mengangkat tema "Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara, Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia".
"Adapun acara puncak Nyepi bagi umat Hindu di Kabupaten Sleman dan sekitarnya akan diadakan acara Tawur Agung di pelataran Candi Prambanan pada 22 Maret 2023," katanya.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama jajaran.
Kustini mengapresiasi Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Sleman yang telah menggelar acara Giri Kerti ini.
Menurut dia, acara ini memberikan pemahaman agar kita dapat menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam, antara manusia dengan sesama manusia serta antara manusia dengan Tuhan.
"Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, terutama Gunung Merapi yang telah banyak menopang kehidupan masyarakat sekitar," katanya.
Kustini mengatakan bahwa Pemkab Sleman berkomitmen menjadi Rumah Bersama bagi seluruh elemen masyarakat.
"Keberagaman penduduk di Kabupaten Sleman merupakan kekayaan yang harus kita jaga bersama," katanya.
Bupati Sleman juga mengajak seluruh masyarakat Sleman untuk dapat mengedepankan sikap toleransi antarsesama masyarakat terlepas dari berbagai latar belakang yang ada.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Ketua panitia upacara Giri Kerti Marnoko, S.Ag mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Raya Nyepi Nasional 1945 Caka.
Menurut dia, Giri Kerti sendiri berarti memberi pelayanan kepada gunung, atau bisa juga diartikan menjaga kelestarian gunung, alam sekitar, dan melayani sesama makhluk tuhan.
"Di ajaran Hindu di Yogyakarta ini punya tiga keharmonisan yang harus dilaksanakan, yakni hubungan dengan pantai, hubungan dengan keraton atau tugu, dan hubungan dengan Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, upacara peringatan Hari Raya Nyepi Nasional kali ini mengangkat tema "Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara, Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia".
"Adapun acara puncak Nyepi bagi umat Hindu di Kabupaten Sleman dan sekitarnya akan diadakan acara Tawur Agung di pelataran Candi Prambanan pada 22 Maret 2023," katanya.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama jajaran.
Kustini mengapresiasi Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Sleman yang telah menggelar acara Giri Kerti ini.
Menurut dia, acara ini memberikan pemahaman agar kita dapat menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam, antara manusia dengan sesama manusia serta antara manusia dengan Tuhan.
"Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, terutama Gunung Merapi yang telah banyak menopang kehidupan masyarakat sekitar," katanya.
Kustini mengatakan bahwa Pemkab Sleman berkomitmen menjadi Rumah Bersama bagi seluruh elemen masyarakat.
"Keberagaman penduduk di Kabupaten Sleman merupakan kekayaan yang harus kita jaga bersama," katanya.
Bupati Sleman juga mengajak seluruh masyarakat Sleman untuk dapat mengedepankan sikap toleransi antarsesama masyarakat terlepas dari berbagai latar belakang yang ada.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023