Denpasar (Antara Bali) - Mantan pejuang Kemerdekaan RI di Bali, Desak Gede Raka (86), wafat dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Jakarta, Sabtu pagi.

Istri almarhum K Nadha, perintis Harian "Bali Post", itu meninggalkan empat orang anak dan sejumlah cucu.

Pemimpin Rekdaksi Harian Bali Post, Nyoman Wirata, membenarkan meninggalnya pemilik koran harian terbesar di Bali itu.

Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali, Jesna Winadha, yang lebih dari 35 tahun bekerja di Bali Post terkesan dengan sosok almarhumah yang selama hidupnya berpikir ideologis, tegas, dan sering menyemangati karyawannya untuk terus maju. "Semangat itulah ditularkan kepada karyawan-karyawati Harian Bali Post," katanya.

Dalam perang mempertahankan Kemerdekaan RI di Bali, Desak Gede Raka, turut berjuang dengan menjadi perawat untuk membantu para pejuang yang sakit atau disiksa penjajah.

Bahkan secara langsung ikut menolong pejuang yang luka-luka dan gugur dalam pertempuran di Desa Munduk, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, yang sekarang dibangun monumen perjuangan.

Jenazah almarhumah diterbangkan dari Jakarta ke Bali, Sabtu siang, dengan didampingi ABG Satria Naradha, satu-satunya putra lekaki.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Kenanga, Denpasar, sebelum dikremasi (aben) di rumah keluarga besarnya di Desa Lumajang, Kecamatan Selemadeg, sekitar 36 kilometer di sebelah barat Kota Denpasar.

ABG Satria Naradha, satu-satunya putra almarhumah yang kini menjabat Pemimpin Umum Media Bali Post belum bisa memastikan waktu pelaksanaan "ngaben" jasad ibundanyanya itu. (*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012