Denpasar (Antara Bali) - Konsul Konsulat Jenderal India di Denpasar A.S Takhi mengatakan bahwa diplomasi budaya merupakan salah satu upaya yang dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan India sebagai bagian misi negaranya untuk meningkatkan hubungan orang ke orang.
     
"Kebudayaan adalah poin terkuat dalam hubungan India dan Indonesia," kata A.S Takhi saat menerima kunjungan 50 mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah, Malang, Jawa Timur, di Denpasar, Selasa.
     
Menurut dia, hubungan bilateral antara India dan Indonesia telah terjalin dengan baik sampai saat ini melalui peningkatkan hubungan orang-ke-orang atau "people to people contact".
     
Kepada para mahasiswa, Konsul menekankan harapan dan tantangan yang dihadapi kedua negara dan melalui diplomasi budaya dapat menciptakan perdamaian.
     
Iapun menyambut baik kehadiran para mahasiswa tersebut sebagai bagian hubungan budaya melalui "people to people contact" dari generasi muda dimana India juga memiliki populasi generasi muda yang sangat besar seperti halnya Indonesia.
    
"Merekalah yang akan saling bertukar pendapat dan berinteraksi untuk membangun bangsanya masing-masing di masa depan," katanya.
     
Sementara itu perwakilan dari Universitas Muhammadiyah yang juga selaku dosen FISIP, Gonda Yumitro mengatakan bahwa dalam kunjungannya itu pihaknya ingin memperkenalkan misi-misi diplomasi dari beberapa negara sahabat yang ada di Tanah Air.  
     
"Kami ingin menginformasikan secara langsung misi-misi diplomasi yang ada di Indonesia, dimana para siswa telah mempelajari teorinya pada jam perkuliahan," kata Gonda.
     
Dengan mempelajari kebudayaan India, Gonda menyatakan agar para mahasiswanya mengetahui lebih jauh terkait kebudayaan India dan mempelajari bagaimana negara Taj Mahal itu menjadi negara kekuatan ekonomi dunia yang baru.
     
Selain Indian Cultural Centre, para mahasiswa yang telah duduk di tahun terakhir masa perkuliahannya tersebut juga telah mengunjungi Konsulat Jendral Timor Leste dan akan mengunjungi Konsulat Jendral Jepang yang ada di Denpasar.
     
Beberapa akademisi Bali juga memberikan materi terkait hubungan Indonesia-India, diantaranya Rektor Institut Hindu Dharma Negeri-IHDN Denpasar, Prof I Made Titib  yang menyampaikan mengenai perkembangan pluralisme dan masyarakat demokrasi di India dan Indonesia.
     
Selain itu, dosen Politeknik Negeri Bali Dr Ida Bagus Putu Suamba juga mengemukakan pandangannya mengenai perkembangan pendidikan di India dan Indonesia.(Dwa)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012