Denpasar (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menggandeng beberapa kelompok relawan di Pulau Dewata dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dalam upaya kesiapan mengantisipasi dampak bencana.

Kepala BPBD Bali yang juga Sekda Bali Made Jendra didampingi Kepala Pelaksana Harian BPBD Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Selasa, menandatangami "MoU" itu dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Bali Amateur Rescue Emergency Service (Bares), Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena), Yayasan IDEP Selaras Bali, Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari) Bali.

Gubernur Bali dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Bali Made Jendra mengatakan penanggulangan bencana yang sebelumnya dianggap tanggung jawab dari pemerintah, namun berdasarkan UU No 27 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, paradigma tersebut berubah menjadi tanggung jawab masyarakat dan dunia usaha juga.

"Oleh karena itu, kegiatan penanggulangan bencana yang efektif membutuhkan sinergitas antara tiga pilar, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha," katanya.

Pihaknya berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Gubernur Bali dengan beberapa organisasi relawan penanggulangan bencana menjadi sebuah langkah nyata dalam membangun sinergitas.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bali Dewa Made Indra usai penandatangan MoU tersebut mengatakan Pulau Dewata dengan luasan yang kecil ini masih menyimpan segudang kerawanan terhadap bencana.

"Kita memang tidak bisa menghentikan gunung meletus, namun saat gunung meletus kita sudah siap untuk menanggulangi," ucap Dewa Indra.(LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012