Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim mengundang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan balasan ke Negeri Jiran agar sejumlah perundingan dalam berbagai bidang antara kedua negara lekas rampung.
"Kalau Bapak pergi tarikh cepat, segera lah kita luruskan. Kalau Bapak tanggung maka tanggung lah perjanjiannya," ujar Anwar sembari berkelakar kepada Presiden Jokowi ketika kedua pemimpin negara melakukan keterangan pers bersama di Ruang Teratai Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebagaimana disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin.
Dalam kesempatan berbicara lebih awal Presiden Jokowi sempat mengungkapkan beberapa poin kesepakatan antara dirinya dengan PM Anwar Ibrahim, termasuk Nota Kesepahaman (MoU) terkait perbatasan darat.
"Tadi kita telah membicarakan dan bersepakat agar MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan segmen Sinapad Sesai dapat ditandatangani tahun ini," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan mengenai perjanjian laut di wilayah Laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan bisa disepakati tahun 2023 ini.
Menanggapi hal itu, dalam kesempatannya berbicara PM Anwar Ibrahim berjanji akan segera meneliti, melaksanakan, dan membawanya ke kabinet yang dipimpinnya.
Hanya saja, PM Anwar Ibrahim sembari berkelakar memberi syarat bahwa agar proses dapat berlangsung lebih cepat, ia meminta Presiden Jokowi lekas melakukan kunjungan balasan ke Malaysia.
"Dari taklimat yang saya peroleh tidak terlalu banyak kerumitannya, tetapi ia hanya memerlukan satu tekad yang jelas dan insyaallah dalam masa terdekat saya akan bawa ke jemaat menteri dengan syarat Bapak berkunjung ke Malaysia cepat," ujar Anwar.
PM Anwar menutup keterangan persnya dengan menyatakan bahwa ia yakin keputusannya tepat dalam memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sejak pelantikannya pada 24 November lalu.
Anwar Ibrahim dilantik sebagai PM Malaysia ke-10 pada 24 November lalu menggantikan Ismail Sabri Yaakob.
PM Anwar Ibrahim tiba di Istana Kepresidenan Bogor sekira pukul 10.00 WIB dan sempat diajak Presiden Jokowi berkeliling Kebun Raya Bogor menumpangi mobil buggy.
Kedua pemimpin negara juga sempat menyaksikan langsung serah terima Letter of Intent (LoI) atau surat ketertarikan pengusaha Malaysia berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
LoI diserahkan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kalau Bapak pergi tarikh cepat, segera lah kita luruskan. Kalau Bapak tanggung maka tanggung lah perjanjiannya," ujar Anwar sembari berkelakar kepada Presiden Jokowi ketika kedua pemimpin negara melakukan keterangan pers bersama di Ruang Teratai Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebagaimana disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin.
Dalam kesempatan berbicara lebih awal Presiden Jokowi sempat mengungkapkan beberapa poin kesepakatan antara dirinya dengan PM Anwar Ibrahim, termasuk Nota Kesepahaman (MoU) terkait perbatasan darat.
"Tadi kita telah membicarakan dan bersepakat agar MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan segmen Sinapad Sesai dapat ditandatangani tahun ini," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan mengenai perjanjian laut di wilayah Laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan bisa disepakati tahun 2023 ini.
Menanggapi hal itu, dalam kesempatannya berbicara PM Anwar Ibrahim berjanji akan segera meneliti, melaksanakan, dan membawanya ke kabinet yang dipimpinnya.
Hanya saja, PM Anwar Ibrahim sembari berkelakar memberi syarat bahwa agar proses dapat berlangsung lebih cepat, ia meminta Presiden Jokowi lekas melakukan kunjungan balasan ke Malaysia.
"Dari taklimat yang saya peroleh tidak terlalu banyak kerumitannya, tetapi ia hanya memerlukan satu tekad yang jelas dan insyaallah dalam masa terdekat saya akan bawa ke jemaat menteri dengan syarat Bapak berkunjung ke Malaysia cepat," ujar Anwar.
PM Anwar menutup keterangan persnya dengan menyatakan bahwa ia yakin keputusannya tepat dalam memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sejak pelantikannya pada 24 November lalu.
Anwar Ibrahim dilantik sebagai PM Malaysia ke-10 pada 24 November lalu menggantikan Ismail Sabri Yaakob.
PM Anwar Ibrahim tiba di Istana Kepresidenan Bogor sekira pukul 10.00 WIB dan sempat diajak Presiden Jokowi berkeliling Kebun Raya Bogor menumpangi mobil buggy.
Kedua pemimpin negara juga sempat menyaksikan langsung serah terima Letter of Intent (LoI) atau surat ketertarikan pengusaha Malaysia berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
LoI diserahkan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023