Padang (Antara Bali) - Sebanyak 1.000 ekor burung dilepas di SMP Semen Padang dalam rangka peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tingkat Kota Padang, Sabtu.
Sebanyak 1.000 ekor burung yang dilepas terdiri atas merpati, pipit, balam dan katitiran dilepas bersama oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Wedistar, Kepala SPI PT Semen Padang Fuad Salim, Kepala Departemen Litbang dan Jaminan Kualitas Semen Padang Durain Parmanoan, Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Padang Wellita ,Camat Lubuk Kilangan dan lainnya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Wedistar mengatakan, kegiatan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di SMP Semen Padang dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain di Kota Padang.
Ini merupakan kegiatan yang pertama di Kota Padang. Dengan dilepasnya burung tersebut, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang menangkap burung, kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang yang diwakili Wellita berharap semangat cinta satwa dan tumbuhan harus tertanam dalam jiwa sejak dini. "Satwa harus dilindungi, semua burung yang ditangkap harus dilepaskan kembali," kata dia.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Sebanyak 1.000 ekor burung yang dilepas terdiri atas merpati, pipit, balam dan katitiran dilepas bersama oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Wedistar, Kepala SPI PT Semen Padang Fuad Salim, Kepala Departemen Litbang dan Jaminan Kualitas Semen Padang Durain Parmanoan, Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Padang Wellita ,Camat Lubuk Kilangan dan lainnya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Wedistar mengatakan, kegiatan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di SMP Semen Padang dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain di Kota Padang.
Ini merupakan kegiatan yang pertama di Kota Padang. Dengan dilepasnya burung tersebut, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang menangkap burung, kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang yang diwakili Wellita berharap semangat cinta satwa dan tumbuhan harus tertanam dalam jiwa sejak dini. "Satwa harus dilindungi, semua burung yang ditangkap harus dilepaskan kembali," kata dia.(*/M038)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012