Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengatakan pihaknya telah membentuk tim terpadu khusus untuk menjaga keamanan lingkungan selama Natal dan Tahun Baru khususnya di tempat ibadah dan kawasan wisata.

Tim terpadu Satpol PP Provinsi Bali dan kabupaten/kota tersebut, katanya di Denpasar, Sabtu, bekerja sama dengan desa adat melalui Sipandu Beradat, linmas, babinkamtibmas dan babinsa untuk patroli secara terpadu dan mandiri.

"Kita sudah sampaikan imbauan dan arahan kepada Satpol PP kabupaten/kota dalam rangka antisipasi perayaan Natal dan tahun baru di tempat-tempat keramaian seperti obyek kawasan wisata dan tempat ibadah, itu kita lakukan penjagaan," katanya.

Tim pengamanan lingkungan tersebut, kata dia, telah dibentuk sejak satu pekan sebelum Natal dan akan berakhir pada tanggal 2 Januari 2023.

"Berakhir tanggal 2 Januari untuk antisipasi euforia pergantian tahun. Itu masih hari-hari yang penuh pesta, mungkin 2 tahun sebelumnya objek wisata tak banyak pengunjung tapi masa membaik ini tentu akan ramai dikunjungi apalagi ekonomi juga mulai membaik," katanya.

Baca juga: Kapolda: Pecalang dan Banser bantu amankan Natal di Bali

Ia mengakui bahwa penjagaan di tahun ini tentunya berbeda dari tahun sebelumnya, di mana kondisi pandemi COVID-19 mulai membaik sehingga aktifitas dan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik meningkat.

"Mereka harus kita berikan jaminan bahwa Bali itu aman dan nyaman untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata dunia. Kita semua komponen masyarakat, pariwisata, termasuk aparat harus tetap waspada dan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Adapun tim terpadu yang dimiliki Satpol PP berjumlah setidaknya 100 personel di setiap kabupaten/kota serta Provinsi Bali, sehingga total pengamanan lingkungan selama Natal dan tahun baru dari instansi milik Pemprov Bali itu mencapai 1.000 orang.

"Satpol PP provinsi juga ikut monitoring dan evaluasi baik ke pelabuhan, terminal, dan objek vital untuk memastikan pelaksanaan penjagaan dan pengawasan telah dilaksanakan," katanya.

Ia menambahkan bahwa saat ini objek wisata yang menjadi favorit wisatawan tak hanya pantai seperti di kawasan Legian, namun mulai ada peralihan ke kawasan Canggu, Tibubeneng, dan Berawa, serta Ubud yang masih jadi incaran wisatawan jika hendak mengenal kehidupan sosial budaya di Bali.

Baca juga: 350 Brimob Polda Bali berjaga di Pelabuhan Padang Bai dan Gilimanuk

Selain fokus pada daerah tujuan wisata dan rumah ibadah, menurutnya penting untuk tetap melaksanakan patroli penduduk pendatang, termasuk bersama TNI dan Polri berkonsetrasi di pelabuhan sebagai pintu masuk Bali.

"Itu bagian dari antisipasi menjaga stabilitas daerah tapi kita bukan melarang pendatang ke Bali. Dengan adanya situasi kondisi membaik pascaCOVID-19 dan G20 data yang kami terima ada peningkatan arus wisatawan dibarengi dengan urban atau orang yang mencari kerja," katanya.

Ia mengaku tidak ingin ada yang terlewati dalam pemeriksaannya, mengingat kejadian di Bali dapat berdampak secara nasional dan internasional. Apabila ditemukan penduduk tak beridentitas, kata dia, maka pihaknya akan meminta pertanggungjawaban kepada penjaminnya.

Untuk hari puncak Natal, pihaknya bersama TNI dan Polri akan melakukan penjagaan di setiap gereja di Pulau Dewata. Selain itu, diharapkan seluruh komponen masyarakat turut menjaga kewaspadaan selama libur Natal dan Tahun Baru, demikian  Dewa Nyoman Rai Dharmadi.
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022