Empat program studi di lingkungan Fakultas Bisnis, Sosial, Teknologi dan Humaniora (FBSTH) Universitas Bali Internasional (UNBI) berkerjasama menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk memerangi hoaks di Kelurahan Tonja, Kota Denpasar.

"Tujuan pertama kegiatan pengabdian ini untuk membantu menciptakan masyarakat yang mampu memfilter informasi dan berita hoaks di era globalisasi," kata Plt Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNBI Dr Drs I Ketut Tunas, MSi di sela-sela kegiatan PKM tersebut di Denpasar, Jumat.

Sedangkan tujuan berikutnya adalah untuk memberikan informasi bagaimana masyarakat dapat bijak dalam menerima berbagai informasi. 

"Selain itu memanfaatkan dengan bijak seperti tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang belum diyakini kebenarannya," ucapnya.

Kegiatan tersebut melibatkan peserta yang terdiri dari aparat kelurahan, ibu-ibu PKK dan pemuda-pemudi Kelurahan Tonja.

Dalam kesempatan itu, Ketut Tunas menyampaikan pihaknya berterima kasih karena bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan  aparat pemerintah Kelurahan Tonja.

"Karena Kelurahan Tonja adalah partner Universitas Bali Internasional dari dulu sejak berdirinya UNBI ini. Selanjutnya kami akan tetap menjalin hubungan dan kerjasama dengan perangkat kelurahan Tonja," ujarnya.

Ia berharap ibu-ibu PKK Kelurahan Tonja dapat menggetoktularkan informasi yang didapat dari program pengabdian kepada masyarakat atau Pengmas UNBI ini.

"Agar ibu-ibu PKK dapat menyampaikan informasi ke ibu-ibu di banjar masing-masing yang sekiranya memang informasi itu dibutuhkan," katanya.

Dengan sosialisasi tersebut diharapkan ibu-ibu PKK dapat menyaring informasi agar tidak terjerat dalam kejahatan dunia maya, informasi bohong atau hoaks yang bisa membahayakan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Ketua Pelaksana Pengmas UNBI I Putu Harry Suandana Putra, SH, MH mengatakan kesiapan masyarakat di era globalisasi dalam menerima informasi perlu untuk dibangun, mengingat derasnya arus informasi yang membanjiri kehidupan masyarakat sehari-sehari. 

Terlebih, jika informasi yang beredar merupakan berita bohong atau hoaks tentu akan menyesatkan masyarakat dan pada level tertentu dapat menjerumuskan masyarakat ke dalam urusan hukum.

"Oleh sebab itu, masyarakat perlu siap dan mengenali bagaimana cara mengelola informasi yang beredar dalam kehidupan sehari-sehari, terutama berita bohong atau hoaks. Karena sejatinya, berita bohong atau hoaks dan informasi asli sangat berbeda jauh," katanya.

Sekretaris Kelurahan Tonja Ida Bagus Karsana mengatakan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

"Kami selalu mendukung apa yang menjadi harapan kampus dan harapan kita di Kelurahan Tonja.  Ia merinci Kelurahan Tonja terdiri dari 10 banjar, 8 kepala lingkungan, 2 Jro Bendesa yakni Tonja dan Oongan.

Pogram Pengmas UNBI ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dari Prodi hukum dan Prodi Ilmu Administrasi Negara memberikan sosialisasi dengan tema Membangun Masyarakat yang Siap Menghadapi Era Ekonomi Informasi.

Selanjutnya pada sesi kedua, dari Prodi Hubungan Internasional dan Prodi Ilmu Administrasi Niaga memberikan sosialisasi dengan tema ‘Menciptakan Masyarakat yang Mampu Memfilter Informasi dan Berita Hoax di Era Globalisasi.

Sosialisasi menghadirkan enam narasumber yakni I Putu Harry Suandana Putra, SH, MH, Ni Made Hintya Mahayani, SE, MAP, Made Dewi Wahyuni, SSos, MAP, Julang Aryowiloto, SIP, MHub.Int, Dewa Gde Yoga Permana, SE, MM, dan AA Gde Agung Nanda Perwira, SE, MM.

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh empat prodi baru di lingkungan UNBI ini dibuka oleh Sekretaris kelurahan Tonja Ida Bagus Karsana.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022