Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan terdapat dana asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia sebesar Rp132,69 triliun sejak 1 Januari 2022 hingga 15 Desember 2022.
"Surat berharga kita relatif dalam situasi yang membaik, meskipun kita dihadapkan pada capital outflow atau modal keluar dari sisi pemegang obligasi asing," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers "APBN KITA Desember 2022" secara daring di Jakarta, Selasa.
Keluarnya dana asing dari pasar SBN rupanya tak hanya terjadi di Indonesia, ia mengungkapkan fenomena kaburnya modal asing di pasar SBN juga terjadi pada negara-negara pasar berkembang selama 2022, yakni sebesar 72,6 miliar dolar AS atau sekitar 16 persen dari assets under management (AuM) atau dana kelolaan.
Begitu pula, di pasar SBN negara maju yang mencatat arus keluar modal asing senilai 165 miliar dolar AS per 15 Desember 2022 atau 2,5 persen dari dana kelolaan.
Baca juga: Menkeu: APBN catat defisit Rp237,7 triliun per 14 Desember
Kendati demikian, Menkeu menyebutkan keluarnya modal asing di pasar SBN Indonesia tak menimbulkan volatilitas imbal hasil atau yield SBN lantaran kepemilikan asing dalam SBN Indonesia sudah menurun.
Saat ini, porsi kepemilikan asing menurun menjadi 14,64 persen dari tahun 2019 yang sebanyak 38,57 persen. Adapun perbankan dan Bank Indonesia (BI) kini mendominasi kepemilikan SBN, yakni masing-masing 24,54 persen dan 25,58 persen.
Selain itu, SBN Indonesia tercatat dipegang sebanyak 16,84 persen oleh perusahaan asuransi dan dana pensiun, serta pihak domestik lainnya sebesar 18,4 persen.
"Namun, kita tetap harus menjaga daya tarik dari SBN kita karena ini adalah salah satu bagian dari strategi pembiayaan yang harus terus kami jaga," tuturnya.
Baca juga: Menkeu: Bea Cukai gencar tindak peredaran rokok ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Surat berharga kita relatif dalam situasi yang membaik, meskipun kita dihadapkan pada capital outflow atau modal keluar dari sisi pemegang obligasi asing," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers "APBN KITA Desember 2022" secara daring di Jakarta, Selasa.
Keluarnya dana asing dari pasar SBN rupanya tak hanya terjadi di Indonesia, ia mengungkapkan fenomena kaburnya modal asing di pasar SBN juga terjadi pada negara-negara pasar berkembang selama 2022, yakni sebesar 72,6 miliar dolar AS atau sekitar 16 persen dari assets under management (AuM) atau dana kelolaan.
Begitu pula, di pasar SBN negara maju yang mencatat arus keluar modal asing senilai 165 miliar dolar AS per 15 Desember 2022 atau 2,5 persen dari dana kelolaan.
Baca juga: Menkeu: APBN catat defisit Rp237,7 triliun per 14 Desember
Kendati demikian, Menkeu menyebutkan keluarnya modal asing di pasar SBN Indonesia tak menimbulkan volatilitas imbal hasil atau yield SBN lantaran kepemilikan asing dalam SBN Indonesia sudah menurun.
Saat ini, porsi kepemilikan asing menurun menjadi 14,64 persen dari tahun 2019 yang sebanyak 38,57 persen. Adapun perbankan dan Bank Indonesia (BI) kini mendominasi kepemilikan SBN, yakni masing-masing 24,54 persen dan 25,58 persen.
Selain itu, SBN Indonesia tercatat dipegang sebanyak 16,84 persen oleh perusahaan asuransi dan dana pensiun, serta pihak domestik lainnya sebesar 18,4 persen.
"Namun, kita tetap harus menjaga daya tarik dari SBN kita karena ini adalah salah satu bagian dari strategi pembiayaan yang harus terus kami jaga," tuturnya.
Baca juga: Menkeu: Bea Cukai gencar tindak peredaran rokok ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022