Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menyampaikan bahwa jembatan dermaga yang runtuh di Pelabuhan Toya Pakeh, Nusa Penida, adalah proyek yang berada di luar Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul.
"Pekerjaan Pelabuhan Toya Pakeh adalah pekerjaan yang terpisah dan tidak ada kaitannya dengan Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul, pelabuhan ini sudah beroperasi sejak tahun 1990 dan merupakan aset dari Kementerian Perhubungan RI," kata Samsi di Denpasar, Sabtu.
Dalam siaran Humas Pemprov Bali, Samsi menuturkan bahwa jembatan penghubung antara dermaga utama dan dermaga apung Pelabuhan Toya Pakeh dikerjakan oleh Satker Strategis Ditjen Perhubungan Laut di Jakarta tahun 2022.
"Pelaksana tersebut sudah melakukan PHO dan memasuki masa pemeliharaan. Pada tanggal 12 Desember sudah dilakukan sosialisasi dan uji coba pemanfaatan dengan beberapa kondisi yang dipersyaratkan termasuk perlunya pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan ada di atas jembatan penghubung pada saat bersamaan," ujarnya.
Paket pekerjaan dermaga Toya Pakeh sendiri, kata dia, dilakukan secara bertahap, dengan tahap awal mencakup pembangunan sisi laut, dan selanjutnya revitalisasi terminal agar menyesuaikan dengan Pelabuhan Sanur-Sampalan-Bias Munjul.
Baca juga: Kemenhub akan perkuat jembatan penghubung ponton di Nusa Penida
Jembatan penghubung di pelabuhan tersebut akhirnya runtuh saat 129 orang penumpang yang merupakan wisatawan hendak berangkat menggunakan Kapal Sari Nusa GX Semabu Hills menuju Pelabuhan Sanur.
Samsi menjelaskan bahwa saat kejadian Kamis (15/12) sekitar pukul 16.45 WITA, posisi buritan kapal yang berada di ujung jembatan penghubung mengakibatkan penumpang mengantri di atas jembatan.
"35 penumpang berdiri di atas jembatan, sehingga struktur tidak kuat menahan beban. Jembatan sepanjang 16,74 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut patah pada jarak 6 meter dari dermaga yang menyebabkan 30 penumpang terjatuh ke laut," kata Kepala Dishub Bali itu.
Pejabat Pemprov Bali itu menyatakan bahwa para wisatawan tersebut berhasil dievakuasi, dan pihak kontraktor berkomitmen untuk membangun jembatan penghubung baru. Sementara itu penggunaan Pelabuhan Toya Pakeh akan dialihkan ke Pelabuhan Banjar Nyuh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dishub Bali: Jembatan runtuh di Nusa Penida di luar segitiga Sanur
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Pekerjaan Pelabuhan Toya Pakeh adalah pekerjaan yang terpisah dan tidak ada kaitannya dengan Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul, pelabuhan ini sudah beroperasi sejak tahun 1990 dan merupakan aset dari Kementerian Perhubungan RI," kata Samsi di Denpasar, Sabtu.
Dalam siaran Humas Pemprov Bali, Samsi menuturkan bahwa jembatan penghubung antara dermaga utama dan dermaga apung Pelabuhan Toya Pakeh dikerjakan oleh Satker Strategis Ditjen Perhubungan Laut di Jakarta tahun 2022.
"Pelaksana tersebut sudah melakukan PHO dan memasuki masa pemeliharaan. Pada tanggal 12 Desember sudah dilakukan sosialisasi dan uji coba pemanfaatan dengan beberapa kondisi yang dipersyaratkan termasuk perlunya pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan ada di atas jembatan penghubung pada saat bersamaan," ujarnya.
Paket pekerjaan dermaga Toya Pakeh sendiri, kata dia, dilakukan secara bertahap, dengan tahap awal mencakup pembangunan sisi laut, dan selanjutnya revitalisasi terminal agar menyesuaikan dengan Pelabuhan Sanur-Sampalan-Bias Munjul.
Baca juga: Kemenhub akan perkuat jembatan penghubung ponton di Nusa Penida
Jembatan penghubung di pelabuhan tersebut akhirnya runtuh saat 129 orang penumpang yang merupakan wisatawan hendak berangkat menggunakan Kapal Sari Nusa GX Semabu Hills menuju Pelabuhan Sanur.
Samsi menjelaskan bahwa saat kejadian Kamis (15/12) sekitar pukul 16.45 WITA, posisi buritan kapal yang berada di ujung jembatan penghubung mengakibatkan penumpang mengantri di atas jembatan.
"35 penumpang berdiri di atas jembatan, sehingga struktur tidak kuat menahan beban. Jembatan sepanjang 16,74 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut patah pada jarak 6 meter dari dermaga yang menyebabkan 30 penumpang terjatuh ke laut," kata Kepala Dishub Bali itu.
Pejabat Pemprov Bali itu menyatakan bahwa para wisatawan tersebut berhasil dievakuasi, dan pihak kontraktor berkomitmen untuk membangun jembatan penghubung baru. Sementara itu penggunaan Pelabuhan Toya Pakeh akan dialihkan ke Pelabuhan Banjar Nyuh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dishub Bali: Jembatan runtuh di Nusa Penida di luar segitiga Sanur
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022